Lima Fakta Pentingnya Industri Pameran

Tuesday, 09 June 20 Herry Drajat
Indonesia International Motor Show, salah satu pameran andalan dari Dyandra Promosindo. Foto: Venue/Erwin

Pandemi COVID-19 telah mengganggu semua sektor industri, termasuk industri pameran. Namun, diyakini sektor ini akan segera pulih dan kembali berjalan dengan cara baru seirama dengan munculnya teknologi, tren, dan inovasi baru.

Berikut lima fakta yang membuktikan besarnya pengaruh dan jangkauan ekonomi yang dimiliki industri pameran serta membuktikan bahwa interaksi langsung dengan cara tatap muka akan selalu menjadi kunci untuk menumbuhkan dan memperkuat hubungan antara industri dengan pelanggannya.

  1. Industri pameran secara langsung menyumbang sebesar US$81,1 miliar produk domestik bruto global (PDB). Kontribusi sektor ini secara tidak langsung pada industri adalah sebesar US$116,4 miliar, dan jika dihitung dengan menambahkan induced contribution akan melonjak menjadi US$197,5 miliar.
  2. Menurut data Oxford Economics, secara global terdapat 32.000 trade show dan 303 juta pengunjung di seluruh dunia. Pameran adalah cara yang sangat efektif untuk berbisnis. Sektor ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan, menyediakan platform untuk meluncurkan produk dan layanan baru, dan membantu industri untuk tumbuh yang semuanya ada dalam satu atap. Sektor ini juga mendorong pembangunan ekonomi dan infrastruktur serta dapat membantu menarik investasi.
  3. Masih menurut Oxford Economics, industri pameran menciptakan 1,3 juta lapangan kerja. Industri ini menawarkan lapangan kerja mulai dari bidang perencanaan acara dan operasional hingga pemasaran dan keamanan.
  4. Pameran global menarik 4,5 juta peserta di lebih dari 180 negara dan menempati area hampir 138 juta meter persegi. Amerika Utara menempati peringkat pertama dengan 1,6 juta peserta atau lebih dari 35 persen dari total peserta pameran di seluruh dunia.
  5. Sebanyak 61 persen marketer percaya bahwa event secara langsung adalah saluran pemasaran yang paling penting. Di tengah pandemi virus Corona, lebih dari separuh ahli pemasaran percaya bahwa penyelenggaraan acara secara langsung akan kembali pada akhir tahun ini.