Menyatukan Spiritualitas dan Pariwisata dalam Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Tuesday, 21 May 24 Khanisa Azahra
candi borobudur
Pemandangan matahari terbit dilihat dari Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Foto: Dok. 123RF

Perayaan Tri Suci Waisak 2024 di Candi Borobudur menjadi momen istimewa yang menyatukan unsur spiritualitas dan pariwisata. Perayaan yang jatuh pada 23 Mei 2024 ini bertepatan dengan momen long weekend sehingga diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas Candi Borobudur.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan bahwa Kemenparekraf memperkirakan ada sekitar 300.000 wisatawan akan mengunjungi Candi Borobudur selama periode long weekend ini. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kunjungan wisatawan ke Bali pada acara World Water Forum baru-baru ini yang hanya mencapai 50.000 orang.

Maya Watono, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, menambahkan, persiapan untuk perayaan Waisak tahun ini telah mencapai 99% pada tanggal 20 Mei. Sebanyak 40 diktlutudon (pemimpin agama Buddha) dari Thailand, Singapura, dan Malaysia telah disambut dan diiringi dalam pawai sejauh 1.200 km menuju Candi Borobudur. Selama perayaan, InJourney mempersiapkan pelepasan 2.500 lampion serta pawai Waisak 2268. Puncak acara akan diwarnai dengan doa bersama 8.000 umat Buddha di Candi Borobudur, mulai dari puncak hingga marga utama candi. 

BACA JUGA:   Pangkal Pinang Promosikan Pariwisata Lewat Motor Cross

Vinsensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, menyoroti bahwa perayaan Waisak ini bukan hanya ditunggu-tunggu oleh umat Buddha untuk perayaan spiritual, tetapi juga menjadi produk minat khusus dari perspektif pariwisata.

Vinsen menyebutkan bahwa wisatawan yang mengunjungi perayaan Waisak akan mendapatkan pengalaman unik, yaitu perjalanan spiritual sekaligus menikmati keindahan Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia. Kehadiran master atau biksu-biksu rohanian dari Thailand juga akan memberikan pengalaman khusus bagi wisatawan yang hadir. Menurutnya, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk menikmati unsur spiritualitas sekaligus keindahan budaya dalam satu momen yang sama.

BACA JUGA:   JAPEX Kembali Hadir dengan Semangat Go International

Mengingat potensi besar dari perayaan Waisak ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan InJourney mengembangkan paket wisata dengan 14 sub-tema, termasuk kuliner, wellness, dan desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi wisatawan dan mendorong pengembangan Borobudur sebagai destinasi world pilgrim Tourism, yaitu wisata spiritual sekaligus warisan budaya dunia.

BACA JUGA:   Berkunjung Ke Borobudur Tak Lengkap Tanpa Mengunjungi Desa Wisata Ini

Sandiaga Uno juga menekankan pentingnya meningkatkan konektivitas udara antara Thailand dan Vietnam ke Yogyakarta untuk mendukung kunjungan wisatawan mancanegara. Sementara Maya Watono menyatakan harapannya agar perayaan Waisak menjadi katalis bagi pengembangan destinasi Candi Borobudur ke depan sehingga dapat menjadi pariwisata berkualitas yang memberikan dampak ekonomi besar bagi daerah sekitarnya. 

“Kami berharap perayaan Waisak ini dapat mempromosikan Borobudur sebagai ikon pariwisata spiritual sekaligus warisan budaya bagi wisatawan nusantara dan mancanegara,” ujar Maya.