Sejak ditetapkan sebagai salah satu dari 10 kawasan pengembangan pariwisata nasional, Danau Toba semakin mendapat perhatian, namun sekaligus mendapat tanggung jawab lebih untuk menaikkan jumlah wisatawan ke Sumatera Utara. Selain pengembangan fasilitas dan infrastruktur, promosi dan pemasaran juga menjadi program yang harus lebih gencar dilakukan.
Hal tersebut disampaikan oleh Maruli Damanik saat memaparkan gelaran North Sumatera Travel Mart (NSTM) yang akan digelar untuk ketiga kalinya pada 5-8 Desember 2018 di Samosir, Karo, dan Medan. Maruli, yang bertindak sebagai Koordinator Umum North Sumatera Travel Mart, menjelaskan, event yang akan mempertemukan buyer dan seller ini akan membuka peluang semakin luas untuk para pelaku pariwisata lokal maupun luar yang ingin membawa tamu ke Sumut.
Beberapa praktisi wisata di Sumut bergabung dalam kepanitiaan untuk menggelar event berskala international tersebut. “Sebagai praktisi di bidang pariwisata, inilah cara kami untuk mendukung program pemerintah untuk mendatangkan satu juta wisatawan ke Danau Toba,” ujar Maruli didampingi Ketua Panitia North Sumatera Travel Mart Syafrullah Akbar di Medan.
Untuk lebih memperkenalkan kawasan Danau Toba khususnya dan Sumut umumnya, North Sumatera Travel Mart mengundang stakeholder dari Tanah Air dan luar negeri untuk melihat secara langsung perkembangan destinasi Kawasan Danau Toba yang dikemas dalam rangkaian program travel mart dan familiarization trip.
“Kepada peserta dikemas sebuah paket wisata yang menarik selama 4 hari 3 malam dengan mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di kawasan Danau Toba, yang harapannya agar para buyer mempromosikan Danau Toba kepada para pelanggan mereka,” ujar Maruli.
Pelaku industri wisata lokal yang umumnya bertindak sebagai seller akan mempromosikan produk-produk unggulan kepada buyer pada sesi table top yang diselenggarakan pada 6 Desember di Samosir Cottage, Pulau Samosir. Dari sana, para peserta akan diajak mengunjungi sejumlah destinasi wisata, seperti Tomok, Taman Simalem Resort, dan pada hari terakhir mengunjungi sejumlah tempat menarik di Kota Medan.
“Hal ini tentu sangat menarik, selain buyer dan seller saling bertemu dan berinteraksi, juga diharapkan mampu menghasilkan nilai bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak yang akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat serta peningkatan pendapatan pemerintah setempat,” ujar Maruli.
Sementara itu, Syafrullah Akbar menjelaskan, tahun ini panitia menghadirkan 55 operator wisata sebagai buyer, serta 50 perusahaan pelaku industri wisata dan UKM sebagai seller.
“Sejumlah buyer berasal dari dalam negeri, seperti Jakarta, Yogyakarta, Batam, Banyuwangi, Padang, Lampung, dan Kalimantan, juga dari luar negara, antara lain Malaysia, Singapura, Dubai, Turki, dan Thailand,” ujar Syafrullah.
Akbar menjelaskan, tahun ini event NSTM III mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata, BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba), Dinas Pariwisata Samosir, serta pihak-pihak lain yang memiliki kesamaan semangat membangun dan mengembangkan pariwisata kawasan Danau Toba dan Sumatera Utara.
Diharapkan pergelaran event tersebut bukan hanya sebatas seremonial, tetapi mampu memberikan kontribusi nyata, antara lain memperkenalkan Bandara Silangit yang merupakan pintu gerbang baru ke kawasan Danau Toba, serta diharapkan dapat berperan untuk membantu menyukseskan target pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk menarik satu juta wisatawan pada tahun 2019.
Sebelumnya, seperti dikatakan Direktur BPODT Arie Prasetyo, rangkaian NSTM juga diharapkan dapat memaksimalkan kapasitas jumlah penerbangan reguler internasional (load factor international regular flight) melalui Bandara Silangit maupun Kualanamu.
Penulis: Tonggo Simangunsong
KOMENTAR
0