PIM Menyelenggarakan Festival Kuliner Nusantara

Friday, 30 September 16 Venue

Pusat perbelanjaan Pondok Indah Mall (PIM) menyelenggarakan Festival Kuliner Nusantara yang menyajikan beragam menu makanan dan minuman khas Nusantara. Acara yang mengangkat tema “Kuliner Indonesia” ini berlangsung pada 27 September hingga 27 Oktober 2016 di 13 tenant penyedia kuliner Nusantara yang tersebar di PIM 1, PIM 2, dan Street Gallery.

Festival Kuliner Nusantara yang ke-3 ini bertujuan menciptakan inovasi serta konsisten menjual makanan khas Indonesia. “Kementerian pariwisata sedang mencanangkan keberadaan 100 restoran Indonesia di 10 negara, seperti di kawasan Eropa, Asia, dan lainnya. Terkait wisata halal yang sedang digencarkan tahun ini, seperti Sumatra Barat, Lombok, dan Aceh, juga akan diikutsertakan ke internasional,” kata Watie Moerany Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata.

BACA JUGA:   Indonesia EBTKE ConEx 2023 Dukung Target Nol Emisi Karbon

Eka Dewanto, General Manager Pondok Indah Mall, mengatakan, di PIM sebelumnya sudah pernah ada pameran kuliner, tapi memang tidak khusus hanya kuliner nusantara. Karena itu, ia sangat menyambut baik inisiatif Kementerian Pariwisata untuk mengangkat dan mempromosikan kuliner Indonesia.

Eka menargetkan acara Festival Kuliner Nusantara 2016 ini dikunjungi 60.000 hingga 70.000 orang per hari. Ia menjelaskan, di PIM ada 13 tenant terpilih yang memiliki varian kuliner nusantara terbaik, seperti nasi sayo, rendang, es pisang ijo, rujak serut. Apabila respons dari masyarakat cukup baik, Eka mengatakan akan menjadikan festival ini acara tahunan. Adapun ke-13 tenant yang memiliki cita rasa kuliner nusantara terbaik di PIM adalah Remboelan, Maroco Padang Peranakan, Fiddleheads, Meradelima, Dapur Sunda, Warjok Asli, Es Teller 77, Kari Umbi, Kafe Betawi, Chicken Story, Kembang Mayang, Street Bistro, dan Kari Ulam.

BACA JUGA:   Dibuat Berseri, Halal Fair 2024 Dimulai di Yogyakarta

“Kami menyadari Indonesia memiliki budaya yang sangat beraneka ragam, dan budaya tersebut harus dilestarikan, tidak terkecuali kuliner Nusantara agar kuliner Nusantara tidak kalah saing dengan makanan dan minuman yang sudah banyak masuk ke pasar Indonesia,” kata Eka.

Penulis: Ahmad Baihaki