Yayasan Sinar Cerah Empati atau Sincere Foundation (SF) meluncurkan video clip Tuhan Selalu Menolongku bersama penyanyi Jason Irwan dan Sahabat SF.
Hariadi Soenarjo, CEO dan Ketua SF, dalam acara peluncuran video clip mengatakan bahwa hingga saat ini masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai Nursing home dan serta pendapat negatif dalam menitipkan lansia di Panti Jompo.
Kegiatan peluncuran ini dilakukan untuk menarik perhatian para generasi muda akan pentingnya sebuah Nursing home bagi para lansia.
“Karena kalau bukan dari generasi muda, siapa lagi yang akan membantu para lansia atau orang tua mereka mendapatkan tempat yang layak ketika hari tua,” tutur Hariadi dalam launching video clip (11/11).
SF secara aktif menyebarkan kesadaran perawatan yang tepat kepada masyarakat luas melalui kerja sama dan kegiatan yang dikelola sendiri. Untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, SF perlu mengeluarkan biaya operasional kegiatan penggalangan dana.
Dana yang SF kelola saat ini bersumber dari donasi baik perorangan maupun dana CSR dari perusahaan, hasil penjualan donasi baju dan barang bekas layak pakai, penjualan minuman fermentasi madu dan anggur (Melomel) serta lelang lukisan dan foto.
“Ke depannya jika Youtube Channel kami berjalan lancar, maka hasil monetisasi yang kami dapatkan juga akan digunakan sebagai dana operasional,” tambah Hariadi.
SF memberikan pelayanan terbaik melalui pilar utama yaitu memberikan rasa aman , nyaman , dan bahagia bagi para lansia. Untuk memberikan tiga rasa itu , SF memerlukan tenaga yang profesional dalam menangani lansia.
“Kami mengelola kegiatan untuk memberikan layanan yang baik dengan biaya yang terjangkau. Namun, kebutuhan untuk menyediakan perawat yang tepat tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan harga murah. sehingga, pasien kami membutuhkan dukungan finansial,”
Perawat yang disiapkan oleh SF memiliki pendidikan minimal SMA yang akan menjadi care gifter sedangkan mereka yang sudah mendapatkan pendidikan D1 hingga S1 keperawatan akan bertindak selaku perawat ataupun memberikan infus kepada lansia yang membutuhkan.
Hariadi menambahkan bahwa banyak generasi muda yang kewalahan mengurus lansia ditambah dengan harus mengurus keluarga dan pekerjaan . Sehingga mempekerjakan pengasuh untuk menjaga lansia .
“Inilah kesalahan yang banyak dilakukan orang – orang , dengan kita menitipkan kepada suster di rumah saja , dan tidak ada kegiatan , maka lambat laun mereka akan pikun ,” jelas Hariadi
“Maka dari itu kami sebagai penyedia Nursering Home akan memastikan mereka memiliki kegiatan sehingga tidak akan mudah pikun , ditambah dengan adanya teman sebaya sehingga mereka akan lebih bahagia ,” tambah Hariadi.
Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jumlah warga lanjut usia (lansia) di Indonesia dalam satu tahun terakhir bertambah sekitar 1,2 juta.
Di seluruh Indonesia, tak lebih dari 20 panti werdha ditambah sekitar 250 panti jompo. Jika dihitung kapasitas daya tampung, Panti Werdha hanya memenuhi sekitar 2.000 orang lansia. Serta daya tampung panti jompo sekitar 200.000 orang. Perbandingan antara jumlah lansia dengan tempat tinggal bagi lansia sangat tidak seimbang.
“Kami akan melakukan ekspansi untuk menyediakan tempat bagi para lansia yang membutuhkan perawatan dari kami,” tutup Hariadi.
KOMENTAR
0