Sungailiat Triathlon 2018 Promosikan Budaya dan Pariwisata Bangka

Monday, 23 April 18 Harry
Sungailiat Triathlon 2018

Minat komunitas triathlon di Indonesia untuk mengikuti Sungailiat Triathlon, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat setiap tahun. Buktinya, peserta kegiatan tersebut kini boleh dibilang membeludak: mencapai lebih dari 500 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia dan berbagai negara.

Peningkatan minat masyarakat dan peserta itu mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kepulauan Bangka Belitung. Thomas Jusman, Ketua Kadin Kepulauan Bangka Belitung, menuturkan, kegiatan Sungailiat Triathlon ini sudah dilaksanakan selama enam tahun terakhir. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi acara tahunan Kabupaten Bangka yang menjadi bagian Kalender Event Nasional untuk sport tourism.

Thomas berharap, acara Sungailiat Triathlon bisa memberi dampak nyata terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Setidaknya kegiatan tersebut bisa memicu ekonomi masyarakat sekitar bergeliat. Diungkapkan Thomas, Sungailiat Triathlon juga sering disebut “Lebaran” pegiat dan penggemar olahraga triathlon. Selain diminati peserta karena berolahraga dipadu dengan wisata alam, wisata kuliner, juga menyajikan kearifan budaya lokal yang disebut sebagai nganggung.

Nganggung merupakan tradisi unik makan bersama khas budaya di Kabupaten Bangka. Acara seperti itu umumnya dilakukan di masjid-masjid di mana masyarakat membawa dulang berisi makan yang ditutup dengan tudung saji. Nganggung menjadi salah satu ciri khas Sungailiat Triathlon.

BACA JUGA:   8.300 Ecochamps Ramaikan Pertamina Eco-RunFest 2022

“Dari kegiatan ini, kita berharap Kabupaten Bangka secara khusus bisa menjadi kota wisata dunia karena pantai berpasir putih dengan formasi batu-batunya yang eksotik serta dengan background bukit yang luar biasa indah,” ujar Thomas.

Soal keindahan alam Kabupaten Bangka bukan sekadar omongan. Selain perbukitan dan pantainya yang tersohor itu, kota ini juga dikenal dengan wisata religinya. Dan  Sungailiat menjadi salah satu kota yang terkenal dengan keindahan pantainya. Di kota itu pula, akan diadakan Sungailiat Triathlon itu, terutama di Pantai Tanjung Pesona.

Sungailiat Triathlon akan diikuti peserta dari dalam dan luar negeri, seperti Australia, Denmark, India, Jepang, Malaysia, Rusia, dan Spanyol. Slogan Kadin Kepulauan Bangka Belitung “Bergema” menjadi dasar keterlibatan lembaga tersebut untuk mendukung penuh kesuksesan Sungailiat Triathlon.

“Bergema itu ‘bersama bersatu bergerak maju’. Jadi, di masa mendatang, ada koordinasi dari berbagai pihak mulai pemerintah provinsi, kabupaten dan pusat. Dengan demikian, di masa mendatang ini menjadi agenda nasional dengan ribuan peserta,” kata Thomas.

BACA JUGA:   Menangkap Pesona Alam Indonesia Melalui Pameran Foto

Agung Priyo Sudarmo, Pimpinan Pelaksana Acara Sungailiat Triathlon, mengatakan, kegiatan Sungailiat Triathlon kali ini merupakan bentuk kerja sama antara swasta dan pemerintah Kabupaten Bangka. Selama lima tahun berturut-turut, acara tersebut digelar oleh pemerintah Kabupaten Bangka.

“Kerja sama kami dengan pemerintah Kabupaten Bangka bukan bukan kali ini saja terjadi. Sudah sering. Itu sebabnya, sebagai warga Sungailiat, kami merasa terpanggil untuk menyukseskan kegiatan ini,” kata Agung.

Sungailiat Triathlon juga disebut mendapat penghargaan dengan the best venue di Asia untuk kategori sepeda pada 2017. Sebelum Sungailiat Triathlon, kegiatan ini juga digelar di tiga daerah sejak awal tahun 2018, yaitu Serpong, Surabaya, dan Sibolga.

Sementara itu, pengelola Pantai Tanjung Pesona, Yohanes menuturkan, dari enam kali perhelatan Sungailiat Triathlon, tiga kali secara berturut-turut digelar di Pantai Tanjung Pesona. Ini menjadi kado spesial dalam memeringati hari jadi Sungailiat ke-552. Dari semua itu, ia berharap realisasi KEK Pantai Timur Sungailiat bisa segera ditetapkan.

BACA JUGA:   Bisnis Pameran di Jerman Mulai Kembali Pada September 2020

“Dampak langsung kegiatan ini agar membuat ekonomi bergeliat. Kami berharap masyarakat mendukung dan menyambut positif kegiatan ini. Kami juga akan memperkenalkan salah satu cenderamata produk budaya lokal: lada putih Muntok. Jadi, UMKM soal lada putih ini bisa berkembang,” kata Yohanes.

Sport tourism yang akan digelar pada 21 April nanti ini akan menampilkan tiga kategori lomba, yaitu jarak jauh, standar dan sprint. Kategori jarak jauh mengharuskan peserta berenang 1,9 kilometer, bersepeda 90 kilometer dan lari 21 kilometer. Sedangkan kategori standar meliputi renang 1,5 kilometer, bersepeda 40 kilometer dan lari 10 kilometer. Kemudian sprint meliputi renang 750 meter, bersepeda 27 kilometer dan lari lima kilometer.

Acara itu akan semakin seru lantaran panitia menyiapkan kegiatan lain seperti kejuaraan Barongsai, mountain bike, dan lain-lain yang bertujuan mempromosikan pariwisata.