Tren MICE Online Permudah Pelaku Usaha

Tuesday, 02 June 20 Bonita Ningsih

Pandemi COVID-19 menimbulkan budaya baru di kalangan masyarakat. Selain meningkatkan protokol kesehatannya, pandemi ini membuat banyak pelaku industri beralih ke online, salah satunya ialah yang terjadi pada industri MICE.

Sejak COVID-19 menyerang masyarakat Indonesia, secara perlahan industri MICE mulai mengalihkan bisnisnya secara online. Menjadi salah satu subsektor dari pariwisata, membuat para pelaku industri MICE kesulitan dalam menjalankan bisnisnya selama pandemi. Pasalnya, pariwisata menjadi industri yang paling berdampak dengan adanya pandemi COVID-19 yang secara merata tersebar di seluruh negara.

“Pariwisata itu ‘kan hubungannya dengan orang dan traveling sehingga menimbulkan impact yang cukup tinggi dan menjadi urutan pertama terdampaknya. Perekonomian terganggu dan beberapa impact negatif lainnya juga terasa dari industri ini,” ujar Wita Jacob, Chairman Indonesia General Manager Hotel Association, Jakarta Chapter.

Iyung Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf juga mengatakan bahwa industri MICE memiliki peranan penting bagi perekonomian negara. Menurutnya, banyak nilai tambah yang diberikan dari kegiatan MICE jika dibandingkan dengan kegiatan leisure pada umumnya.

BACA JUGA:   Ada Diskon Tambahan 29 Persen di Traveloka Travel Fair 2024

“Cakupan yang ada di industri MICE juga cukup besar, tidak hanya sekadar meeting, konferensi, atau pameran, tetapi ada seminar juga dan workshop. Belum lagi dengan banyaknya pelaku usaha yang terlibat di dalamnya, seperti pengelola venue, EO, hingga sektor kreatif seperti pembuat suvenir,” jelas Iyung.

Oleh karenanya, sudah sewajarnya pelaku industri MICE mulai beralih ke kegiatan online atau virtual untuk menjalani bisnis di tengah pandemi COVID-19. Maraknya tren webinar hingga pameran virtual semakin memperkuat bahwa bisnis MICE masih dapat tetap berjalan dalam kondisi seperti ini.

Dalam hal ini, Jublia menjadi salah satu contoh perusahaan yang sedang naik daun dengan adanya perubahan bisnis ini. Jublia merupakan perusahaan dari Singapura yang menyediakan alat-alat dalam bidang networking business matching untuk event yang saat ini telah digunakan untuk mengadakan MICE Day di Indonesia.

Errol Lim, COO Jublia, mengatakan, saat ini mindset digital sudah mulai diterapkan oleh para pelaku MICE di dunia. Melalui teknologi, banyak kemudahan yang akan didapat, mulai dari pengumpulan konten, penyediaan platform, hingga engagement. Oleh karenanya, kegiatan MICE dapat mudah terlaksana tanpa harus khawatir dengan penyebaran virus COVID-19.

BACA JUGA:   Industri Mebel Tumbuh Pesat, Dyandra Promosindo dan HIMKI Gelar IFEX Virtual Showroom

“Di tengah pandemi ini, kita dituntut untuk mengeluarkan inovasi agar tetap bisa menjalankan bisnis dan membantu banyak orang untuk tetap bertahan di kondisi seperti ini. Dengan melakukan MICE online, seluruh pelaku usaha sudah dapat memulai bisnisnya, tanpa harus mengorbankan nyawanya karena virus COVID-19,” jelas Errol.

Selain itu, melalui pelaksanaan MICE online, setiap orang dapat dengan mudah menjangkau kegiatan tersebut meskipun berada di lokasi yang berjauhan. Masyarakat juga dapat dengan mudah mendapatkan edukasi, informasi, hingga tips-tips dari pelaku usaha yang nantinya dapat dimanfaatkan dengan baik saat ingin memulai bisnisnya.

Menanggapi hal tersebut, Iyung juga memiliki pendapat yang sama dengan Errol. Menurutnya, acara-acara online memiliki banyak keuntungan di dalamnya karena dapat mempermudah pekerjaan dan dapat diakses di mana saja.

BACA JUGA:   ASEAN Tourism Forum 2023 Siap Digelar di Yogyakarta

“Sudah dua bulan lebih kita di rumah saja dan dapat menjalani work from home, belajar dari rumah, melakukan meeting di rumah, dan pekerjaan lainnya yang dilakukan secara online. Konten yang diberikan pun dapat tersampaikan dengan baik, meskipun tidak bertemu langsung,” ujar Iyung.

Selain itu, dengan melakukan kegiatan MICE secara online, dapat mengurangi biaya operasional dari suatu perusahaan atau pemerintahan. Dia mencontohkan, nantinya, sudah tidak perlu lagi biaya perjalanan dinas atau biaya sewa venue untuk menghadiri kegiatan MICE.

“Semua biaya juga akan menjadi lebih murah. Tidak ada lagi biaya perjalanan dinas dan meeting di hotel karena semuanya bisa dilakukan secara online,” ucap Iyung lagi.