Untuk mengembangkan jaringan bisnisnya ke kawasan Asia Tenggara, ARTOTEL Group menjalin kerja sama strategis dengan Far East Hospitality (FEH) dari Singapura. Belum lama ini, kedua pihak telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) sebagai bentuk tanda jadi kerja sama terbarunya ini.
Kerja sama ini hadir karena masih belum pulihnya kondisi industri pariwisata akibat hantaman pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, di awal tahun 2021, ARTOTEL Group berusaha mewujudkan impiannya untuk berekspansi ke tingkat regional Asia Tenggara.
Erastus Radjimin, Founder & CEO ARTOTEL Group, mengatakan, kerja sama ini terjalin karena adanya kesamaan visi antara kedua belah pihak. Menurutnya, ARTOTEL Group dan Far East Hospitality memiliki komitmen yang sama untuk mengelola hotel-hotel butik dengan gaya hidup masa kini. Selain itu, keduanya juga sama-sama memiliki keinginan untuk saling membantu dalam mengembangkan bisnis di kawasan Asia Tenggara.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan tim manajemen Far East Hospitality di mana kami dapat bertukar pengalaman dan ilmu terkait pelayanan terbaik kepada para tamu. Kami pun bersedia untuk menyediakan sumber daya dan ekosistem terbesar kami di pasar domestik Indonesia untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis Far East Hospitality di Indonesia,” kata Erastus.
Menurut Erastus, harapan terbesar dari kerja sama ini adalah dapat membantu kedua perusahaan dalam melakukan pemulihan bisnis pasca pandemi. Ketika bisnis hotel pulih, akan semakin cepat mendorong pemulihan industri pariwisata secara keseluruhan di kedua negara.
Terdapat beberapa aspek yang ditujukan untuk mengembangkan bisnis dari kedua perusahaan tersebut, di antaranya dari bidang operasional dan penguatan infrastruktur melalui kegiatan training karyawan. Kerja sama ini juga menguntungkan Far East Hospitality untuk menjangkau pangsa pasar Indonesia melalui jaringan distribusi dan ekosistem ARTOTEL Group.
Arthur Kiong, CEO Far East Hospitality, menjelaskan bahwa kerja sama ini akan menjadi sinergi yang kuat bagi kedua negara. Pasalnya, wisatawan Singapura dan Indonesia menjadi pasar utama bagi perkembangan bisnis ARTOTEL Group dan Far East Hospitality.
“ARTOTEL Group memiliki distribusi yang besar di Indonesia yang tidak kami miliki. Dari segi perspektif brand arsitektur, ARTOTEL Group juga memiliki segmen khusus yang saat ini tidak kami wakili. Melalui kerja sama ini, kami dapat menggabungkan kekuatan portofolio kami untuk menarik wisatawan domestik maupun regional,” ungkap Arthur.
Far East Hospitality telah mengelola lebih dari 100 hotel dengan 9 hotel merek kelas menengah hingga mewah di 8 negara kawasan Asia Pasifik. Dengan total kamar 16.500, Far East Hospitality mengklasifikasikan mereknya sesuai profil wisatawan, seperti penjelajah urban, wisatawan yang sadar kesehatan, penghubung sosial, dan wisatawan konvensional untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan wisatawan generasi milenial.
KOMENTAR
0