Asosiasi Hotel Malaysia Diminta Sediakan Kamar untuk Karantina

Thursday, 16 April 20 Bonita Ningsih

Masifnya penyebaran virus Corona membuat pemerintah Malaysia melakukan kerja sama dengan Malaysian Association of Hotels (MAH) atau Asosiasi Hotel Malaysia untuk mengatasi COVID-19. Kerja sama ini berupa penyediaan tempat karantina yang dilakukan di beberapa kamar hotel milik anggota MAH.

Berdasarkan laporan dari Asosiasi Hotel Malaysia, pada 3 April 2020 pemerintah Malaysia telah mewajibkan semua orang yang baru masuk negara tersebut untuk melakukan karantina mandiri. Masa karantina berlaku hingga 14 hari ke depan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 yang dibawa dari negara lain.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya (MOTAC) Malaysia sempat meminta Asosiasi Hotel Malaysia untuk mencarikan hotel-hotel yang berada di sekitar titik masuk negara Malaysia. Hotel terdekat dari akses masuk negara Malaysia akan diminta untuk menjadi tempat karantina bagi pendatang baru.

BACA JUGA:   Okupansi Hotel di Jakarta dan Surabaya Mulai Mendekati Angka Sebelum Pandemi

“Tempat ini digunakan untuk mengisolasi diri dari segala kemungkinan yang mereka bawa dari negara lain, khususnya virus COVID-19,” kata Yap Lip Seng, Chief Executive Officer Asosiasi Hotel Malaysia.

Di awal kebijakan tersebut berlaku, Asosiasi Hotel Malaysia telah menyiapkan 10.000 kamar hotel untuk tempat karantina. Pusat karantina dilengkapi dengan berbagai fasilitas terbaik dan dapat memenuhi segala kebutuhan setiap orang. Cara ini dianggap paling benar karena dapat memutuskan rantai penyebaran virus Corona.

Tak sekadar meminta tempat karantina, pemerintah Malaysia juga memberikan bantuan subsidi sebesar RM150 per kamar per malam. Selama masa karantina, setiap penghuni kamar juga akan mendapatkan tiga kali makan dalam sehari dan diantar langsung ke kamarnya.

BACA JUGA:   Novotel Tangerang, MICE di Pusat Tangerang

Melihat kondisi yang belum membaik, pemerintah setempat meminta Asosiasi Hotel Malaysia untuk menyiapkan kamar hotel lebih banyak dari sebelumnya. Pada tanggal 12 April 2020, kamar hotel yang sudah disiapkan menjadi lebih dari 23.000 kamar dengan sekitar 12.000 orang yang dikarantina.

Hasil dari penjualan kamar hotel diharapkan dapat menambah pemasukan bisnis hotel. Meskipun harganya tidak seberapa, tetapi jumlah tersebut dapat membantu pendapatan hotel. Pasalnya, selama masa Control Order (MCO) atau perintah untuk mengontrol gerakan, pihak hotel kesulitan untuk mendapatkan pemasukan.

Sejak saat itu, Asosiasi Hotel Malaysia telah secara aktif melibatkan diri untuk membantu pemerintah, mulai dari MOTAC, Kementerian Keuangan, Kementerian Sumber Daya Manusia, dan Dewan Aksi Ekonomi. Asosiasi Hotel Malaysia juga secara khusus membantu para agensi yang membutuhkan bantuan terkait COVID-19.

BACA JUGA:   Kenikmatan Hidangan Eksotis Papua di Hotel Borobudur Jakarta

“Malaysian Association of Hotels berkomitmen untuk menjembatani industri dengan pemerintah dalam pemberantasan COVID-19. Langkah ini juga kita lakukan untuk membantu anggota kami agar dapat bertahan hidup di kondisi saat ini. Bersiaplah untuk pemulihan dengan dukungan dari masing-masing anggota kami,” jelas Yap Lip Seng.