Hotel Ciputra Jakarta Raih Sertifikasi Untuk Pariwisata Berkelanjutan

Thursday, 27 June 24 Bonita Ningsih

Hotel Ciputra Jakarta terus berperan aktif untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan sekitar. Dalam hal ini, pihak hotel bekerja sama dengan EarthCheck, sebuah badan penasihat bisnis di dunia yang membahas keberlanjutan dan manajemen destinasi untuk industri perjalanan dan pariwisata. 

Melalui kerja sama ini, Hotel Ciputra Jakarta, dianggap telah bergabung dengan pemimpin industri lainnya untuk mengambil langkah terbaik bagi kondisi lingkungan. Para pemimpin industri terpilih diharapkan dapat menyelesaikan beberapa masalah nyata yang dihadapi oleh planet bumi.

Komitmen Hotel Ciputra Jakarta juga mengantarkannya untuk mendapatkan Silver Certification EarthCheck dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bukti dedikasi hotel terhadap praktik berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan. 

BACA JUGA:   Properti Ascott Regional Jabobek Rayakan Hari Anak Nasional

General Manager Hotel Ciputra Jakarta, Michael Perdikaris, mengatakan bahwa penghargaan ini menegaskan komitmen Hotel Ciputra Jakarta terhadap pengelolaan lingkungan yang ada di sekitarnya. Ia percaya bahwa pariwisata berkelanjutan bukan hanya sekadar tren, tetapi, juga sebuah keharusan untuk dilakukan. 

“Kami bangga menjadi salah satu pelopor dalam mengurangi jejak lingkungan kami dan berpartisipasi dalam menetapkan tolok ukur bagi hotel-hotel lain di Jakarta,” katanya saat press conference di Ruang Affandi Hotel Ciputra Jakarta pada 24 Juni 2024.

BACA JUGA:   Ibis Ubah Konsep Hotel Ekonomis Menjadi Gaya Hidup

CEO dan Pendiri EarthCheck, Stewart Moore, mengatakan bahwa Hotel Ciputra Jakarta telah mengambil posisi kepemimpinan yang signifikan dalam keberlanjutan. Mr. Moore juga mengucapkan selamat kepada seluruh tim dari Hotel Ciputra Jakarta atas pencapaian yang telah mereka dapatkan. 

“Hotel Ciputra Jakarta adalah anggota berharga dari kelompok operator pariwisata global yang berani membuat perbedaan,” ujarnya. 

Untuk menghindari perubahan iklim yang katastrofik, dunia perlu membatasi peningkatan suhu global hingga 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industri. Saat ini, kita sudah mencapai 1,1° celcius dan merasakan dampaknya, yang berarti jendela untuk mencapai target kita dan menghindari dampak paling katastrofik dari perubahan iklim semakin sempit.

BACA JUGA:   KTT ASEAN Sukses Digelar, Kinerja Hotel Jakarta Meningkat pada Q3 2023

Nilai-nilai lingkungan dan aset budaya yang menarik pengunjung ke destinasi perlu dilindungi dan dikelola secara bertanggung jawab. Industri pariwisata dan para pelakunya adalah kunci untuk menciptakan perubahan ini.