Industri Hotel Butuh Stimulus dari Pemerintah

Wednesday, 15 July 20 Bonita Ningsih
Alila Solo Hotel

Pandemi COVID-19 yang telah terjadi beberapa bulan terakhir ini membuat tingkat hunian hotel di Indonesia menurun. Bahkan, meskipun pemerintah telah melonggarkan PSBB, tingkat hunian hotel masih berada di bawah rata-rata kondisi normal atau belum mencapai tingkat idealnya.

Colliers International Indonesia sempat mengeluarkan data bahwa tingkat hunian hotel di Jakarta, Surabaya, dan Bali telah mengalami penurunan okupansi sejak Maret 2020. Bahkan, di bulan April 2020, tingkat hunian hotel berada di titik terendah dengan menempatkan Bali sebagai daerah yang paling berdampak.

Melihat situasi tersebut, Ferry Salanto, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia, mengungkapkan, sektor perhotelan di Indonesia harus mendapatkan stimulus dari pemerintah agar tetap hidup di kondisi seperti ini.

BACA JUGA:   SCOP3 Group Perkuat Bisnis The Purist Villas & Spa Ubud

“Hotel itu mau tidak mau harus ada satu dukungan dari pemerintah, meskipun kita semua sama-sama tahu, kondisi sekarang memang lagi sulit ya. Tapi, intinya, harus ada dukungan dari pemerintah,” jelas Ferry.

Menurutnya, pemerintah dapat membantu dengan memberikan subsidi atau mengalihkan anggarannya untuk sektor hotel. Cara seperti ini dapat meringankan beban pelaku hotel dalam mengoperasikan bisnisnya sehingga sektor ini dapat kembali bangkit.

“Paling tidak, di era new normal ini, ada kegiatan pemerintah yang bisa dilakukan di hotel. Jadi, ada bujet yang bisa dialihkan ke hotel dengan cara seperti itu. Tetapi, tetap mengedepankan faktor kesehatan, kebersihan, dan keamanan,” ujarnya lagi.

BACA JUGA:   Ada (Bukan) Pasar Rakyat di Aviary Bintaro

Tidak hanya itu, kerja sama dan koordinasi antar-pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga pelaku pariwisata juga dibutuhkan untuk mendukung pemulihan di sektor perhotelan. Menurutnya, dengan keseragaman aturan, kebijakan, dan protokol di semua lini dapat menarik minat wisatawan untuk berbisnis atau berlibur di era kenormalan baru ini.

Ferry mengatakan, yang paling utama dibutuhkan sektor perhotelan ialah konsistensi pemerintah dalam menanggulangi pandemi ini agar segera berakhir. Pasalnya, jika pandemi ini masih belum teratasi, maka kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata di Indonesia masih minim dan sulit untuk berkembang.

BACA JUGA:   Tingkatkan Keamanan Pelanggan, OYO Indonesia Luncurkan VaccinAid

“Khususnya untuk wisatawan asing, kalau pandemi ini masih belum teratasi, mereka juga enggan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Apalagi, kalau hal ini sudah diatur oleh pemerintah negaranya masing-masing, akan makin sulit bisnis hotel di sini,” ucapnya lagi.