Para pemegang saham kedua perusahaan manajemen hotel tersebut mengadakan meeting spesial pada 8 April 2016 untuk mengambil keputusan mengenai rencana merger tersebut. Lebih dari 97 persen pemegang saham Marriott International hadir dan memberikan voting, dengan hasil 79 persen pemegang saham setuju untuk melakukan merger. Begitu pula pada meeting Starwood yang menghadirkan sekitar 95 persen pemegang saham Starwood Hotels & Resorts Worldwide, di mana 63 persen pemegang saham setuju untuk proses merger ini.
Nantinya, para pemegang saham Starwood akan menerima 0,8 persen saham Marriott International ditambah uang tunai US$21 untuk setiap lot saham Starwood Hotels & Resorts Worldwide.
“Dengan adanya kesepakatan ini, kami begitu dekat dengan terjadinya transaksi yang menguntungkan ini,” ujar Arne Sorenson, Presiden dan CEO Marriott International.
Sorenson menambahkan, “Tim kami terus bekerja untuk melanjutkan integrasi dua perusahaan ini, dan kami berkomitmen untuk menyelesaikannya tepat waktu dan secara lancar. Kami mengapresiasi keputusan para pemegang saham yang menginginkan terjadinya merger ini untuk masa depan yang lebih baik.”
Thomas B. Mangas, CEO Starwood Hotels & Resorts Worldwide, mengatakan, hasil meeting ini merupakan langkah yang signifikan untuk terjadinya penyatuan dua perusahaan besar ini. “Tidak diragukan lagi bahwa transaksi ini menempatkan perusahaan kami dalam jalur yang tepat, dan kami sangat gembira melihat kesempatan baik yang akan terjadi bagi para pemegang saham, rekan kerja, pemilik, dan para tamu setelah terjadinya merger ini,” ujar Mangas.
Penawaran yang dilakukan oleh Marriott International terhadap Starwood Hotels & Resorts Worldwide diperkirakan mencapai nilai US$13,6 miliar dalam bentuk tunai dan saham. Transaksi tersebut diperkirakan akan mencapai kata sepakat pada pertengahan 2016 sehingga akan menciptakan sebuah perusahaan manajemen hotel yang terbesar di dunia.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0