Surabaya dikenal sebagai kota bisnis yang tentunya membutuhkan banyak tempat untuk mengakomodir berbagai kegiatan bisnis. Hotel menjadi salah satu tempat ideal yang dapat dipilih untuk melakukan kegiatan bisnis karena menyediakan banyak ruang-ruang pertemuan di dalamnya.
Namun, kondisi tersebut tidak sejalan dengan pertumbuhan hotel yang tergolong moderat sejak tahun 2019 hingga semester pertama 2024 ini. Berdasarkan data dari Colliers Indonesia, pada periode tersebut hanya ada 12 hotel baru yang dibuka di Surabaya, Jawa Timur.
“Itupun empat properti berganti merek dan delapannya baru dibangun. Hal ini tentu berdampak terhadap pasok kamar hotel di Surabaya yang kian terbatas,” ujar Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia saat melakukan konferensi pers secara virtual, beberapa waktu silam.
Dari 12 hotel tersebut, lima hotel berlokasi di Surabaya Pusat, empat di Surabaya Timur, dan tiga di Surabaya Selatan. Hotel-hotel tersebut didominasi bintang 4 dan 5 karena dianggap masih memiliki pasar yang kuat di Surabaya.
“Sejak 2019 hingga semester satu 2024, hotel bintang 4 dan 5 saja yang paling konsisten menambah pasok baru. Terlebih hotel bintang 5 di sana itu sudah banyak yang tua sehingga perlu upgrade terus,” ucap Ferry.
Seperti yang terjadi pada semester satu 2024 ini, hotel baru yang resmi beroperasi di Surabaya berada di segmentasi bintang 5. Sayangnya, hanya satu hotel saja yang resmi beroperasi di periode tersebut yaitu Grand Swiss Belhotel Darmo Surabaya.
Hotel yang terletak di Surabaya Pusat tersebut menawarkan 227 kamar dengan beragam fasilitas terbaik di dalamnya. Dengan demikian, total pasokan kamar hotel di Surabaya hingga semester satu 2024 telah mencapai 14.454 ruangan.
“Kalau dilihat lokasi hotel tersebut, kawasan Surabaya Pusat memang masih menjadi pilihan utama para investor karena berada di pusat bisnis,” katanya lagi.
Kendati demikian, Surabaya Barat kini tengah menjadi favorit para investor untuk mengembangkan hotel di wilayah tersebut. Alasannya adalah Surabaya Barat memiliki akses mudah ke dan dari tol menuju kawasan industri seperti Gresik dan Sidoarjo.
Daerah tersebut dinilai memiliki banyak peluang karena pilihan hotel di Surabaya Barat masih sangat terbatas. Apalagi, kawasan industri yang berdekatan dengan Surabaya Barat masih kekurangan fasilitas akomodasi sehingga para tamu akan menjadikan kota tersebut sebagai pilihan menarik.
“Surabaya masih menjadi pilihan menginap bagi tamu dari kawasan industri khususnya dari top level management karena fasilitas serupa masih cukup terbatas di luar kota,” jelasnya.
KOMENTAR
0