Selama ini kita selalu melakukan tatap muka atau bertemu secara langsung untuk memberikan informasi atau hanya sekadar berbicara dan bercerita. Hal itu dikatakan Deni Andis Infu Solim, tenaga Ahli Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (09/11/2021).
“Namun, interaksi semakin hari semakin berkembang dan tidak hanya bersifat langsung,” kata dia. Menurutnya, kini hadir yang namanya masyarakat digital. Mereka adalah masyarakat yang struktur sosialnya adalah jaringan mikro elektronik berbasis informasi digital dan teknologi komunikasi.
“Adanya teknologi digital sebetulnya bertujuan untuk efisiensi dan produktivitas manusia. Teknologi digital yang biasa kita temukan sehari-hari adalah smartphone dan komputer,” ujar dia.
Melalui kedua alat tersebut, lanjut Deni, sebuah pekerjaan menulis misalnya, bahkan bisa cepat dan hasilnya lebih bagus dari menulis manual di kertas. Dia mengatakan, terdapat beberapa contoh dari masyarakat digital dan bagaimana masyarakat menggunakan teknologi ini, yaitu:
- Digital citizenship
Digital citizenship adalah suatu teknologi yang berfungsi untuk memudahkan urusan negara. Sebagai contoh, proses pembuatan NPWP dan KTP sekarang bisa dilaksanakan dengan metode online atau dirumah saja. Prosesnya terbilang lebih cepat, tidak ada antrian yang panjang, dan pastinya jauh lebih efisien. Selain itu, melaporkan kejadian juga bisa dilakukan melalui cara online.
- Digital lifestyle
Digital lifestyle adalah teknologi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Teknologi ini digunakan masyarakat sehari-hari untuk mendapat informasi, mencari berita yang sedang dibicarakan, atau mencari pakaian yang sedang tren. Masyarakat juga diperkenankan untuk melakukan aktivitas berkomentar, menyebarkan berita, dan memberikan respon suka. Hingga saat ini, aplikasi penunjang kesehatan dan pendidikan juga menggunakan teknologi ini.
- Digital commerce
Digital Commerce terkenal dengan kegiatan ekonomi, jual beli, dan perdagangan. Sebagai contoh, sangat banyak aplikasi pendukung untuk melakukan jual dan beli di internet. Online shop adalah contoh digital commerce yang menjamur setiap tahunnya. Bahkan kita bisa belajar atau melakukan transaksi saham dan investasi sendiri.
Menurut Deni, jika melihat dari masyarakat sekarang, dari anak-anak hingga orangtua sudah termasuk ke dalam masyarakat digital. Hal itu diarenakan masyarakat sudah melakukan penggunaan internet secara massal di seluruh dunia. “Sebagai contoh, kita dapat melihat apa yang terjadi di belahan bumi lain seperti Amerika, Eropa, dan lain-lain,” ujar dia.
Begitu pula terhadap pertemanan dan lingkungan masyarakat. Menurut Deni, Kita dapat melakukan komunikasi dengan orang luar Indonesia secara mudah dan cepat.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0