Cara Merawat Jejak Digital

Wednesday, 14 July 21 Venue

Jejak digital ibarat bom waktu yang siap meledak kapan saja. “Bom” itu bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menargetkan pemilik jejak digital. Apalagi jika mempunyai jejak digital yang buruk dan bisa merugikan dirinya sendiri.

“Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat jejak digital,” kata Ira Pelitawati, Relawan TIK Indonesia & Ketua Forum TBM Kabupaten Bekasi dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (13/7/2021).

Ira mencontohkan, cara yang bisa dilakukan di antaranya jangan pernah memposting identitas diri di media sosial, atur privasi dan keamanan di media sosial, atur privasi dan keamanan di Google, gunakan akun yang berbeda untuk berbagai keperluan, aktifkan autentifikasi dua faktor, dan cek email apa sudah dicuri.

BACA JUGA:   Mengubah Pola Pikir Untuk Beradaptasi Di Dunia Digital

“Selain itu juga perlakukan password seperti pakaian dalammu, di mana ganti secara berkala, jangan berbagi pakai, jangan biarkan tercecer di mana saja dan jangan sampai mudah ditebak,” ujar dia.

Menurutnya, internet adalah sebuah dunia digital yang sangat luas. Banyak sekali hal yang terdapat di internet, mulai dari informasi teks, gambar, video, dan sebagainya. Namun, semua hal dan aktivitas yang terjadi di internet itu terekam, bahkan sulit dihilangkan jejaknya.

“Segala hal yang terjadi di dunia maya tersebut memiliki trek digital atau yang lebih dikenal dengan ‘jejak digital’,” ujar Ira.

Jejak digital, kata dia, merupakan kumpulan jejak dari semua data digital, baik dokumen maupun akun digital. Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer (tanpa terhubung internet) maupun yang disimpan secara online (terhubung ke internet).

BACA JUGA:   Dayagunakan Informasi untuk Nilai Tambah Kehidupan & Masyarakat

Ada dua jenis jejak digital, yaitu jejak digital pasif dan jejak digital aktif. Untuk jejak digital pasif biasanya tidak ada tindakan yang dilakukan, seperti terekamnya alamat IP, riwayat pencarian, dan lokasi.  Sedangkan jejak digital aktif merupakan segala jejak digital yang tercipta atas peran aktif si pengguna. Contohnya seperti unggahan media sosial, mengisi formulir daring, dan juga mengirim surel.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Langkah Sederhana Amankan Akun dan Data

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).