Transformasi digital mengalami percepatan, masyarakat pun dipaksa untuk beradaptasi dari segala sesuatu yang bersifat konvensional menjadi digital. Menurut Meiskasa, Recruitment Officer Permata Bank, bukan hanya kebiasaan baru dalam hidup sehari-hari yang serba online, membangun bisnis pun akhirnya memerlukan digital profile untuk keperluan brand awareness dan mempromosikan produk maupun jasa.
“Semuanya jadi serba digital, kita harus adaptif sehingga setiap orang diharapkan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan dunia digital,” ujar dia dalam webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Rabu (13/10/2021).
Setiap orang, kata dia, akhirnya perlu memiliki digital profile, apakah seorang pemilik UMKM, influencer maupun job seeker. Sementara itu, lanjut Meiskasa, digital profile untuk bisnis sebenarnya tidaklah jauh berbeda saat mengupdate profil untuk personal branding.
“Hanya saja, subjeknya berganti menjadi brand yang ingin dipasarkan. Sehingga sebelum membuat digital profile bisnis ketahui dulu identitas brand yang ingin dikenal audiens,” ujar dia.
Meiskasa mengatakan, membuat digital profile yang bagus memiliki trik tersendiri dan fokus pada empat hal yaitu visi misi personal branding merek, kemudian menentukan branding merek seperti apa yang ingin dikenal di dunia digital. Kemudian mengetahui identitas desain profil digital bisnis dengan konten yang menarik, dan terakhir memelihara profil digital bisnis dengan unggahan yang mendatangkan lebih banyak brand awareness.
Meiskasa juga menuturkan perbedaan cara membangun bisnis sebelum adanya digitalisasi dan setelah digitalisasi. Sebelum era digitalisasi bisnis harus memiliki toko, transaksi penjualan masih manual, pemasaran produk terbilang mahal dan kurang bervariasi, dan waktu operasionalnya pun terbatas. “Sementara setelah adanya digitalisasi sebenarnya menjalankan bisnis lebih mudah karena bentuk fisik toko tidak harus ada, transaksi sudah online, biaya pemasaran lebih murah dengan jangkauan luas, waktu operasional pun fleksibel,” kata dia.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0