Sesuatu yang berlebihan tidak baik, begitu pula dengan penggunaan media sosial (medsos). Media sosial, kata Ervita Delima Sari, Sosial Media Specialist PT Pos Indonesia, memang memberikan beragam manfaat untuk kehidupan.
“Di antaranya Anda bisa berteman dengan banyak orang tanpa batasan jarak, sarana hiburan, hingga menerima informasi secara realtime. Namun, penggunaannya secara berlebihan dan tak mengenal waktu dapat memicu kecanduan,” kata Ervita dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).
Dia mengatakan, kecanduan media sosial dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mental. Selain itu, juga berpotensi merusak hubungan dengan orang lain.
“Bagi beberapa orang, tidak bermain media sosial dalam waktu 24 jam saja bisa membuat hari mereka terasa hampa. Jika Anda juga mengalaminya, kondisi tersebut dapat menjadi pertanda kecanduan media sosial,” ujar Ervita.
Menurut dia, terdapat sejumlah kebiasaan atau perilaku yang menjadi tanda-tanda kecanduan media sosial:
- Mulai memengaruhi aktivitas, misalnya Anda lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain media sosial daripada menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan.
- Melakukan aktivitas lain diikuti dengan bermain media sosial, seperti makan, kumpul dengan keluarga atau teman, hingga beribadah.
- Merasa gelisah atau marah ketika tidak bisa menggunakan media sosial, contohnya ketika medsos yang Anda mainkan tiba-tiba tidak bisa diakses karena masalah pada jaringan atau sedang ada maintenance.
- Selalu memikirkan soal media sosial meskipun sedang tidak menggunakannya dan menjadikannya hal pertama yang dituju ketika memiliki kesempatan.
- Lebih berminat untuk menghabiskan waktu di media sosial ketimbang bersosialisasi di dunia nyata.
- Bermain media sosial tidak kenal waktu, bahkan sampai mengganggu jam istirahat.
- Khawatir mengenai komentar atau jumlah like ketika mengunggah gambar, video, atau konten lainnya di akun media sosial Anda.
- Orang lain seperti keluarga, sahabat, atau pasangan mulai berkomentar bahwa Anda terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
Kecanduan media sosial, kata Ervita, dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan. Efek yang dialami tak hanya memberi pengaruh buruk terhadap hubungan dengan orang lain, tapi juga kesehatan fisik dan mental. Beberapa dampak negatif yang mungkin diterima akibat penggunaan media secara berlebihan, antara lain:
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sering berpikiran negative
- Pola makan menjadi tidak teratur
- Kesulitan untuk menyelesaikan tugas
- Penurunan prestasi sekolah atau kerja
- Meningkatnya risiko kecemasan dan depresi
- Hubungan dengan orang lain menjadi renggang
- Takut tertinggal tren yang sedang berjalan (fear of missing out)
- Berkurang atau hilangnya kemampuan untuk berempati dengan orang lain
- Harga diri rendah karena merasa kehidupan orang lain lebih baik dari dirinya
- Terganggunya pola istirahat, terlebih jika menggunakannya sebelum jam tidur
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0