Cegah Bullying, Begini Caranya

Wednesday, 18 August 21 Venue

Bullying atau perundungan merupakan masalah serius dan bisa dialami siapa saja. Tak hanya dialami siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah saja, perundungan juga bisa terjadi di lingkungan kuliah, kerja, maupun tetangga. Saat ini, bullying juga sudah merambah ke media digital dan dikenal sebagai cyberbullying.

“Meski tidak menyakiti secara fisik, cyberbullying juga bisa memberikan dampak negatif yang serius dan permanen. Tidak sedikit pula orang yang sampai menderita gangguan jiwa hingga depresi akibat praktek perundungan online ini,” ujar Eflina N.F. Mona, Professional Master of Ceremony & Public Relation Binus University, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (16/8/2021).

Eflina mengatakan, agar tidak menjadi korban bullying, terdapat beberapa cara mencegah bullying yang bisa dilakukan, seperti:

  • Tunjukkan Prestasi.

Orang yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan yang tidak dimiliki orang yang menindasnya. Yang harus dilakukan para korban bullying adalah tak ragu menunjukkan prestasinya, entah itu di sekolah maupun lingkungan kerja. Lama kelamaan si pelaku bully akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya tidak terkalahkan.

  • Jalin pertemanan dengan banyak orang.
BACA JUGA:   Informasi di Internet, Cek Dahulu Sebelum Sebar

Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. Pastikan circle pertemananmu ini sehat dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku akan berpikir dua kali untuk menindasnya.

  • Tumbuhkan Rasa Percaya Diri.

Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Percayalah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani dan percaya diri.

  • Tidak terpancing untuk melawan.

Emosi terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Boleh-boleh saja melakukan perlawanan, tapi kamu juga harus memikirkan pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika kamu melawannya. Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.

  • Jadikan bully-an sebagai penyemangat untuk sukses.
BACA JUGA:   Mewaspadai Tiga Ancaman Keamanan Digital

Sebagian koran bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapi dengan positif semua perundungan tersebut. Jadikan bully-an sebagai sarana penyemangat agar bisa meraih sukses. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, tetapi dengan membuktikan dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah mem-bully.

  • Jangan menunjukkan sikap takut atau sedih.

Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika kamu terus berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan mundur karena takut.

  • Laporkan pada pihak berwenang.

Perundungan adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan tanpa sanksi yang berarti. Apabila kamu atau orang-orang di sekitar menjadi korban perundungan, saatnya menyuarakan isi hati dengan melaporkan tindak perundungan ini ke pihak berwenang. Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Tips dan Trik Membuat Password yang Kuat

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).