Saat ini bank memberikan kemudahan layaknya kita memiliki mesin ATM sendiri di rumah. Seiring dengan perkembangan teknologi, layanan internet banking sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang mengiringi aktivitas harian kita sehari-hari.
“Dibalik segala kemudahan yang diberikan, sebenarnya ada risiko yang kadang sering dilupakan atau kita kurang peduli atas ancaman tersebut,” kata Santi Dewi Owner Founder @limbackstore, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021).
Santi mengatakan, kejahatan perbankan dalam dunia internet dikenal dengan nama hacking atau cybercrime. “Kejahatan internet ini menjadi semakin mudah terjadi saat kita tidak paham cara mengamankan transaksi internet bank,” ujar dia.
Menurut dia, sebenarnya hal ini mudah dilakukan, namun memang butuh pengetahuan dan kepedulian dari penggunanya dengan memahami modus-modus penipuan online dan tips sederhana yang bisa dilakukan agar transaksi internet banking aman dari ancaman kejahatan internet (cybercrime).
Santi menuturkan, terdapat beberapa cara aman menggunakan internet banking, di antaranya:
- Jaga Kerahasiaan Data Perbankan
Ingat semua transaksi bank yang terkait data nasabah hanya dilakukan di kantor cabang bank. Bank tidak pernah meminta petugas bank baik secara langsung atau melalui email untuk meminta informasi data nasabah tanpa datang ke kantor cabang bank secara langsung.
- Rajin Update atau Ubah Password Secara Berkala
Mengubah password rekening bank secara berkala penting untuk dilakukan, misalnya 3-6 bulan sekali jika transaksi Anda sering dilakukan. Kombinasi password dalam bentuk karakter campuran lebih aman Anda lakukan. Biasanya password terdiri dari 6 karakter. Cobalah untuk menghindari transaksi perbankan melalui jaringan Wi-fi umum yang tanpa proteksi keamanan. Sangat dianjurkan untuk menggunakan komputer pribadi karena jelas lebih aman. Pengaturan komputer yang baik dapat menghindarkan Anda dari bahaya hacker dan pelaku kejahatan cyber lain.
- Pastikan Alamat URL Website Bank Aman dan Tidak Mencurigakan
Pertama-tama, pastikan Anda menggunakan situs otentik sebelum memasukkan informasi pribadi pada website internet banking. Cara ceknya gampang, yaitu dengan melihat tampilan web tersebut harus ada logo ikon kunci gembok tertutup.
- Rutin Cek Rekening dan Hubungi Bank Jika Ada Transaksi Mencurigakan
Banyak cara yang digunakan hacker dalam upaya mencuri dana nasabah bank. Selain teknik mencuri data melulai email mereka biasa bermain dengan ATM, mengingat mesin ATM stand by selama 24 jam.
- Jangan Bagikan Kode OTP
Saat transaksi dengan internet banking, umumnya Anda akan merima pesan kode rahasia atau OTP. Jaga kerahasiaan kode tersebut dan sebaiknya Anda tidak mengabaikan hal ini. Catat, kode OTP yang masuk melalui SMS / email sifatnya rahasia, jangan percaya jika ada orang yang mengatasnamakan dirinya dari pihak bank lalu meminta kode OTP Anda.
• Manfaatkan Fitur Pengaman Smartphone
Kebanyakan aplikasi mobile banking sudah dilengkapi dan bekerjasama dengan perbankan untuk mengamankan data dan transaksi nasabahnya. Tanyakan fitur pengaman tersebut kepada vendor resmi smartphone dan juga pastikan ke bank tempat Anda menyimpan dana, smartphone Anda sudah terintegrasi dengan software pendukung sistem keamanan transaksi internet banking. Jika Anda kehilangan ponsel pintar atau jika seseorang telah mencurinya, segeralah menginformasikan ke vendor smartphone untuk memblokir nomor Anda.
- Jangan Pakai Wi-Fi dan VPN Gratis, dan Rutin Perbarui Antivirus
Wi-fi umum dan VPN gratis tidak aman digunakan untuk transaksi internet banking. Jadi sebaiknya Anda hindari hal ini daripada menjadi korban phishing dan merugi.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0