Game online kini hadir dengan berbagai pilihan. Mulai dari game aksi, arcade, puzzle, dan lain sebagainya. Selain disertai dengan animasi yang menarik, game online juga memungkinkan setiap usernya untuk saling berkompetisi dan melatih kerjasama kelompok.
Menurut Ach. Dafid, Ketua Jurusan Teknik UNIBA Madura, berbagai fitur menarik yang ditawarkan game online ternyata mampu memicu adiksi atau kecanduan. Bahkan, World Health Organization (WHO), sudah menetapkan kecanduan game online termasuk salah satu kategori mental disorder.
“Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan begitu saja terlebih lagi efeknya juga sangat buruk bagi anak yang masih di usia sekolah,” ujarnya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (3/8/2021).
Lantaran efeknya yang sangat berbahaya, kata Dafid, sebisa mungkin mencegah anak dari kecanduan game. Pasalnya jika sudah terjadi, mengobatinya akan semakin sulit. Dia pun memberikan tips-tips untuk mencegah anak dari kecanduan game, yaitu:
- Pastikan mengawasinya saat bermain.
Beberapa orangtua mungkin memutuskan melarang anaknya bermain game online sama sekali. Jika tetap membiarkannya, pastikan anak bermain di bawah pengawasan. Tujuannya agar Anda mengetahui apa yang dimainkannya dan ia tidak kehilangan interaksi dengan orang sekitar.
- Batasi waktu jika anak bermain sendiri.
Anak bermain sendiri memang memberikan manfaat. Dia dapat mengenal dirinya dan bebas mengembangkan kemampuan. Namun ingat, hal ini juga berisiko memberikan peluang baginya untuk bermain game online sesuka hati. Oleh karena itu, jika Anda menyediakan gawai atau komputer untuk si kecil, pastikan Anda menetapkan batas waktu maksimal. Tujuannya agar anak tidak kecanduan bermain game online.
- Taruh gawai di tempat yang tersembunyi dan pasangkan sandi.
Media anak untuk memainkan game online adalah gawai. Jadi, jangan sembarangan meletakkan gawai di tempat yang mudah terjangkau. Anda dapat menyimpannya di laci lemari. Ini menyulitkan anak untuk bermain gawai diam-diam.
- Tunjukkan sikap tegas
Pastilah sangat sulit jika menyuruh anak berhenti bermain gawai saat waktunya sudah habis. Mungkin dia akan terus mengulur waktu bahkan tantrum. Jika hal ini terjadi, jangan memanjakan dia dan membiarkannya main kembali. Cobalah bersikap tegas. Supaya pikirannya tidak lagi terpusat pada permainan, Anda harus mengajaknya melakukan aktivitas lain. Misalnya, menyuruhnya mandi, makan, atau membantu membersihkan rumah.
- Isi dengan kegiatan yang menyenangkan.
Mengurangi waktu bermain, memang mencegah anak kecanduan game online. Namun, ini akan membuatnya mudah bosan. Untuk mengatasinya, Anda perlu mencari kegiatan pengganti yang menyenangkan, seperti mengajaknya berbelanja, menyiram tanaman, membersihkan halaman, atau kegiatan bersama lainnya yang menyenangkan.
- Ajak anak bermain dengan teman.
Untuk mencegah anak dari kecanduan game, ajaklah ia untuk bersosialisasi dan berkegiatan di luar bersama teman. Cobalah membentuk kelompok kecil dengan teman sebaya lalu arahkan mereka untuk melakukan kegiatan bersama-sama, seperti bermain di taman, bersepeda, memainkan permainan tradisional, menggambar bersama, dan sebagainya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0