Waspadai Dampak Buruk Kemajuan Teknologi

Tuesday, 09 November 21 Venue

“Tahukah kamu bahwa kemajuan teknologi juga bisa membawa dampak buruk bagi seseorang?” hal itu dipertanyakan Stephanie Olivia, Tenaga Ahli DPR RI, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin, (08/11/2021).

Stephanie mengatakan, selama ini banyak orang yang terbantu seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat, sesuatu yang rumit sebelumnya bisa diselesaikan jauh lebih praktis. Namun, lanjut dia, dampak buruk dari kemajuan teknologi juga harus diwaspadai.  “Tentu dari sekarang harus waspada akan hal ini jika tidak mau terdampak lebih besar lagi,” tambah dia.

Stephanie mengatakan, terdapat lima dampak buruk dari kemajuan teknologi yang menurutnya ternyata tidak selalu berbuah manis, yaitu:

  • Obesitas karena jarang gerak

Kemajuan teknologi bisa mempermudah pekerjaan seseorang, bahkan bisa jauh lebih cepat selesai dari sebelumnya. Namun hal tersebut membuat tubuh menjadi jarang gerak, pekerjaan yang tadinya butuh tenaga manusia digantikan dengan teknologi pengganti. Tentu hal tersebut bisa sangat buruk, orang yang jarang gerak memiliki tingkat risiko terkena obesitas jauh lebih besar.

  • Menurunnya lowongan pekerjaan
BACA JUGA:   Penyebaran Budaya Indonesia Melalui Ruang Digital

Kita tidak bisa membantah kemajuan teknologi bisa mempercepat produksi suatu produk dengan mesin, namun disisi lain hal tersebut dapat meningkatkan potensi pengangguran jauh lebih banyak. Pekerjaan manusia yang sebelumnya dilakukan dengan normal, secara perlahan mulai digantikan dengan mesin-mesin canggih. Karena tenaga manusia sudah tidak dibutuhkan lagi, lowongan pekerjaan semakin sempit.

  • Hadirnya generasi serba instan

Kemajuan teknologi bisa mengubah sifat dan sikap seseorang, dari yang tadinya pekerja keras menjadi orang yang ingin serba instan. Perkembangannya yang begitu pesat membuat generasi serba instan mulai bermunculan, mereka ingin memanfaatkan teknologi untuk meraih sesuatu secara instan tanpa perlu banyak usaha. Tentu ini bukanlah kabar baik, mereka akan menganggap semuanya bisa dilakukan dengan mudah tanpa adanya usaha. Hal ini akan menimbulkan stres bagi generasi serba instan jika mereka gagal dan tidak sesuai ekspektasi.

  • Semua yang berbau “Tradisional” mulai tergeser
BACA JUGA:   Trik Adakan Perjalanan Insentif Aman dan Menyenangkan

Kebanyakan orang yang sudah terbiasa dengan kemajuan teknologi akan menganggap bahwa sesuatu yang berbau tradisional akan dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Padahal tidak selamanya begitu, bahkan tidak sedikit juga yang jauh lebih aman jika menggunakan sesuatu yang tradisional tanpa ada campur tangan dari teknologi apapun.

  • Risiko salah penggunaan teknologi semakin besar

Teknologi bisa membawa sesuatu yang beda dan lebih modern, namun itu semua tidak luput dari orang-orang yang menggunakan teknologi di tempat yang tidak tepat. Penyalahgunaan teknologi bisa sangat berbahaya bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar, itu akan membawa dampak buruk yang bahkan bisa sangat fatal.

BACA JUGA:   Membangun Identitas Digital Yang Baik Untuk Anak

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).