Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya Dubai menjamu Arabian Travel Market (ATM) di Dubai International Convention & Exhibition Centre. Kini, di tahun ke-20 perhelatannya, Arabian Travel Market tumbuh menjadi salah satu event wisata bergengsi di kawasan Timur Tengah.
Tahun lalu, Arabian Travel Market melibatkan 2.700 ekshibitor dari 83 negara, 68 paviliun kenegaraan, dan 21.000 visitors dari 157 negara. Sementara itu, tahun ini, Arabian Travel Market yang digelar awal Mei silam mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen di mana terdapat 2.800 ekshibitor, 113 stan, sembilan hall, 64 paviliun kenegaraan, 33.000 visitors dari 130 negara, lebih dari 50 seminar, dan 15.000 pertemuan bisnis senilai US$2,1 miliar (Rp27,72 triliun).
Sejumlah negara, lembaga, dan perusahaan memulai debut perdananya di Arabian Travel Market 2015. Sebut saja Kroasia, Serbia, Slovak Tourist Board, Badan Pariwisata Slovakia, Travel Plan-Eurostar, Badan Pengembangan Izmir, Al Rayyan Hospitality (Turki), LE Hotel (Inggris), Hard Rock International Spanyol, Dubai Parks & Resorts, Dubai and Four Seasons Hotels & Resorts, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Craig Moyes, Portfolio Director Reed Travel Exhibition selaku organizer, mengatakan, selain peningkatan jumlah pengunjung dan ekshibitor, Arabian Travel Market 2015 juga mengalami penambahan ruang event mencapai 2.000 meter persegi. Pertumbuhan tersebut, katanya, mencerminkan kontribusi Arabian Travel Market dalam mengembangkan industri pariwisata dan perjalanan di kawasan Timur Tengah.
Issam Kazim, CEO Dubai Corporation for Tourism and Commerce Marketing (DTCM), mengatakan, pariwisata mengambil peran utama dalam perekonomian Dubai. Lima tahun mendatang, sektor pariwisata Dubai diproyeksikan mendatangkan 20 juta wisatawan yang akan ditopang oleh World Expo 2020 yang selama enam bulan perhelatannya ditargetkan mendatangkan 25 juta wisatawan.
Hingga Mei 2015, Dubai tercatat dikunjungi 13,2 juta wisatawan, naik 8,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014. Dari angka itu sekitar 33 persen (4,53 juta turis) berasal dari kawasan Intra-Arab, 22 persen (2,98 juta wisatawan) disumbang GCC (Dewan Kerja Sama Negara-Negara Arab Teluk), serta 11 persen (1,55 juta) diisi kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Noblet-Seger, Exhibition Manager ATM 2015, mengaku puas dengan capaian Arabian Travel Market 2015 meskipun digelar di tengah lesunya perekonomian dunia. Pameran empat hari itu dinilainya sangat dinamis dengan umpan balik positif dari peserta dan pengunjung. “Bahkan, 68 persen dari ekshibitor yang terlibat tahun ini telah melakukan pemesanan ulang untuk Arabian Travel Market 2016 yang akan digelar pada 25-28 April 2016,” katanya.
Penulis: Siska Maria Eviline
KOMENTAR
0