Sesuai dengan tema yang diusung, “Meet, Connect and Explore The Archipelago”, BBTF 2017 yang memasuki tahun keempat penyelenggaraannya selain menjadi ajang promosi pariwisata Bali juga berusaha mengangkat sejumlah destinasi lain di Indonesia ke mata dunia.
I Ketut Ardana, Ketua Penyelenggara BBTF, mengatakan bahwa BBTF 2017 fokus dalam memperkenalkan nusantara secara lebih mendalam dan juga menghadirkan lebih banyak pembeli potensial. “Acara pameran pariwisata ini memang fokus untuk memperkenalkan nusantara secara lebih mendalam. Selain itu, dari tahun ke tahun kami berusaha menghadirkan lebih banyak buyer berkualitas yang lebih potensial,” ujar I Ketut Ardana.
Sejumlah program yang berguna bagi para peserta juga diadakan pada pameran pariwisata terbesar di Indonesia yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 7- 11 Juni 2017 ini. Acara travex, pameran, dan seminar mengambil tempat di BNDCC, sementara seremoni pembukaan makan malam dilakukan pada 8 Juni 2017 di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.
Ketut Ardana menjelaskan, BBTF 2017 hadir dengan banyak perkembangan di mana jumlah tur operator yang hadir sebagai buyer dan ekshibitor bertambah jumlah dan ragamnya. BBTF 2017 ini juga mendedikasikan area bagi promosi pariwisata 10 tujuan wisata baru. Pada BBTF 2017 ini pengunjung dapat langsung mendapatkan informasi menyeluruh mengenai 10 destinasi prioritas di stan khusus dengan desain yang menarik. Program pengembangan destinasi pariwisata ini didesain oleh pemerintah untuk mengembangkan daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata.
“Saya melihat banyak perubahan positif pada BBTF tahun ini. Namun, ke depannya kita berusaha mengundang seller dan buyer dari luar negeri sehingga BBTF dapat menjadi event internasional,” ujar Pitana.
Tahun ini BBTF mendatangkan 264 pembeli potensial yang berasal dari 54 negara, di antaranya dari Australia, Rusia, Jerman, Cina, Singapura, Emirat Arab, dan beberapa negara lainnya. Jumlah itu meningkat dibandingkan jumlah buyer tahun lalu yang mencapai 228 buyer.
Para pembeli potensial ini akan dipertemukan dengan 188 seller dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk, Palembang, Lombok, Labuan Bajo, dan Bali. Selain itu, BBTF 2017 juga memberikan kesempatan kepada para ekshibitor untuk melakukan presentasi mengenai produk mereka di hadapan para wartawan yang datang dari berbagai belahan dunia, antara lain Indonesia, Australia, Timur Tengah, Inggris, Korea Selatan, dan Thailand.
Selain diikuti oleh para seller dalam negeri, pada tahun ini untuk pertama kalinya ada seller dari Korea Selatan yang ikut bertransaksi dalam ajang bisnis pariwisata tahunan tersebut. Korea Selatan diwakili oleh pemerintah setempat dengan mengikutsertakan pelaku pariwisata dari perhotelan dan biro perjalanan menjadi penjual. “Sementara ini untuk internasional ada satu dari Korea Selatan. Ke depan kami akan tambah seller dari luar,” ujar Ketut Ardana.
Sejak diadakan tahun 2013, BBTF memang mengajak pelaku pariwisata Tanah Air untuk mengikuti ajang tersebut sebagai seller atau penjual paket wisata. Kendati begitu, sesuai keinginan dari pemerintah, pada tahun keempat ini BBTF mulai menggandeng negara lain untuk menjadi penjual juga untuk lebih menggaungkan BBTF setara dengan ajang serupa tingkat dunia.
“Untuk internasional kami lebih mendahulukan dari kawasan ASEAN, tetapi Korea Selatan lebih dulu masuk. Tahun depan kami akan lebih serius lagi menambah jumlah negara seller dari luar,” ujar Ardana.
(Baca juga: Peserta BBTF 2017 Merangkai Perhiasan di John Hardy Ubud)
Ketut Ardana yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mengungkapkan, panitia melakukan verifikasi buyer setiap tahun secara selektif untuk memberikan kualitas wisatawan yang didatangkan. Tahun ini ada beberapa buyer kategori platinum yang bahkan sempat ditolak oleh panitia karena dinilai kurang optimal dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Buyer kategori platinum merupakan operator pariwisata yang mampu mendatangkan sekitar 10.000 wisatawan mancanegara per tahun ke Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 60 buyer platinum ikut serta dalam BBTF 2017, sisanya merupakan operator kategori gold yang mampu mendatangkan wisatawan mancanegara di bawah 10.000 orang per tahun.
BBTF 2017 menargetkan total transaksi business to business mencapai sekitar Rp6,99 triliun, melonjak dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp6,8 triliun.
KOMENTAR
0