Bojonegoro yang terletak di Provinsi Jawa Timur kini menjadi incaran para pengusaha. Mulai dari industri perhotelan hingga industri properti berlomba-lomba memasuki pasar di Bojonegoro.
Bahkan, salah satu perusahaan di Cina yang fokus pada industri perhotelan, yaitu Plateno Group, akan membangun sebuah hotel bintang empat di Bojonegoro. The Eastern LAVANDE Bojonegoro hadir sebagai brand hotel yang menggabungkan unsur lavender, aromatic, dan keramahan.
Dengan populasi sekitar 1,5 juta, Bojonegoro adalah sebuah kabupaten yang terletak lebih dari 100 km di barat Surabaya yang sebelumnya dikenal sebagai penghasil kayu jati dan tembakau.
Ali Yang, Business Development Manager Plateno Group-Indonesia, mengatakan, dibangunnya LAVANDE di Bojonegoro karena di sana tengah mengalami gelembung ekonomi mini menyusul penemuan sumur minyak pada tahun 2005. Temuan ini dikenal sebagai penemuan minyak terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu cadangan minyak terbesar di Indonesia. Dengan begitu, saat ini banyak perusahaan minyak yang berada di sana.
“Jadi, tiap bulan mereka bisa menghadirkan warga negara asing yang kerja di sana. Jadi, itu bisa jadi target pasar kita. Hotel ini nantinya bisa dipakai untuk menginap pekerja asing itu dan tentunya masyarakat Bojonegoro itu sendiri,” ujar Ali.
Dalam pembangunan The Eastern LAVANDE Bojonegoro, Plateno Group juga mengajak perusahaan properti PT Graha Persada Internasional untuk bermitra. Tavip, Project Director PT Graha Persada Internasional, mengungkapkan bahwa kerja sama ini dilakukan karena pihaknya melihat potensi yang bagus jika membuka hotel di Bojonegoro.
Selain adanya perusahaan minyak di sana, potensi lainnya dilihat dari jumlah penduduk yang cukup besar di Bojonegoro, yakni sekitar 1,5 juta penduduk. Dengan jumlah populasi tersebut, Tavip berharap akan banyak penduduk yang berkunjung ke LAVANDE.
“Perkembangan ekonomi di sana juga cukup bagus dan jumlah penduduknya juga memadai. Walaupun dibilang kota kecil, tapi cukup untuk mendukung, dan kita percaya tiga sampai empat tahun ke depan Bojonegoro akan berbeda dari yang sekarang,” ujar Tavip.
Selain itu, menurut Tavip, saat ini jumlah hotel di Bojonegoro masih terbilang sedikit. Hal ini tentunya akan memberikan peluang yang besar bagi LAVANDE dalam mengembangkan industrinya di sana.
“Kita sebagai pemilik properti juga enggak sembarangan buat bekerja sama. Dengan jumlah hotel yang bisa dihitung pakai jari saja, jadi kita punya potensi buat berkembang di sana,” kata Tavip.
Belum lagi dengan rencana pembangunan jalan tol di daerah sana. Menurut Tavip, hal ini akan menguntungkan pihaknya karena dapat meningkatkan kunjungan wisata di Bojonegoro.
“Kan katanya nanti mau dibuat jalan tol dari Yogyakarta ke Surabaya. Nah, itu nanti akan melewati Bojonegoro. Jadi, ke depannya kita ada target buat pengunjung wisata juga. Jadi, bukan hanya target bisnis yang akan menempati hotel LAVANDE,” ungkapnya.
KOMENTAR
0