Berdasarkan hasil penelitian dari East and Partners (E&P Asia), bujet untuk perjalanan wisata dan entertainment perusahaan-perusahaan di India meningkat dengan cepat pada kuartal kedua 2015 seiring dengan ekspansi negara-negara tujuan ekspor dan perdagangan internasional.
Hasil penelitian tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan 1.000 perusahaan dengan tingkat revenue terbaik di region Asia (kecuali Jepang), yang menghasilkan laporan unik mengenai kebiasaan pengeluaran perusahaan untuk perjalanan wisata maupun entertainment.
Dari laporan tersebut bisa disimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan di India akan menjadi target para penyedia jasa wisata dan entertainment di Asia, mengingat pertumbuhan bujet untuk wisata dan entertainment di India melebihi perusahaan-perusahaan di Cina.
Perusahaan-perusahaan di India meningkatkan bujet wisata dan entertainment hingga tujuh persen pada kuartal kedua 2015, meningkat dari empat persen pada kuartal pertama 2015. Sebagai perbandingan, bujet wisata dan entertainment perusahaan-perusahaan di Cina hanya meningkat stabil di angka lima persen selama dua kuartal terakhir.
Peningkatan bujet wisata dan entertainment di perusahaan-perusahaan India dan Cina berbanding terbalik dengan negara lain di Asia yang umumnya hanya tumbuh 3,7 persen. Bahkan, perusahaan-perusahaan di Indonesia dan Malaysia mulai memangkas bujet perjalanan wisata dan entertainment mereka.
Hal ini muncul di tengah perubahan pengeluaran dalam wisata dan entertainment, di mana mayoritas perusahaan sedang menekan bujet untuk kedua pengeluaran tersebut. Laporan tersebut juga menunjukkan terjadinya pergeseran bujet wisata dan entertainment, dengan proporsi terbesar dialokasikan untuk kegiatan konferensi dan event dibanding perjalanan bisnis biasa.
Darryl Ye, Head of Market Analysis for East & Partners Asia, menyatakan bahwa perubahan pengeluaran bujet wisata dan entertainment memunculkan peluang baru bagi provider industri hospitality dan event organizer.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0