Devialet, merek audio dari Prancis, resmi membuka gerai pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta. Pembukaan gerai pertamanya ini menandai komitmen Devialet untuk memperkuat kehadirannya di pasar audio Indonesia.
Berada di Level 1 Plaza Indonesia, gerai barunya ini akan menampilkan ruang dengan khusus bagi para pelanggannya. Setiap orang yang datang ke gerai dapat merasakan rangkaian produk Devialet mulai dari lini Phantom hingga True Wireless Earbuds yang menjadi andalannya.
Martin Ku, Manajer Umum Devialet untuk Asia Pasifik, mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki gerai resmi produk Devialet. Negara pertamanya adalah Singapura yang sudah memiliki dua toko Devialet di Marina Bay Sands dan ION Orchard.
“Kami bangga bisa membuka toko pertama di Jakarta Plaza Indonesia,” ungkap Martin.
Kehadiran gerai resmi ini juga menandakan bentuk komitmennya untuk mendukung mitra distribusi Devialet di Indonesia, yaitu V2 Indonesia. Harapannya adalah agar Devialet semakin dipercaya di pasar Indonesia dan banyak masyarakat yang menggunakan produknya.
“Kami berkomitmen untuk menyentuh banyak orang yang ingin memiliki pengalaman suara terbaik dari rangkaian produk akustik kami yang unik,” kata Martin.
Rudi Hidayat, CEO V2 Indonesia, mengaku senang dapat bekerja sama dengan Devialet untuk meluncurkan toko pertamanya di Indonesia. Dengan adanya toko ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang baru bagi pelanggan untuk merasakan suara implosive dari Phantom.
“Goal kami ini adalah memberikan experience yang menarik bagi para pengunjung showroom. Jadi, yang awalnya tidak ingin beli, tapi setelah merasakan experience yang wow ini akan berubah pikiran untuk memiliki produknya,” jelas Rudi.
Selanjutnya, Rudi juga bercerita bahwa pembukaan gerai Devialet ini termasuk mudah dan tidak mengalami kendala yang berarti. Pasalnya, perusahaan induk Devialet sudah memiliki standar khusus dalam pembukaan sebuah store baru di masing-masing negara.
“Secara keseluruhan, proses persiapan store ini hanya memakan waktu empat hingga lima bulan. So far, kami tidak mengalami kendala yang berat karena semua standar yang diminta sudah kami lakukan, seperti yang sudah dilakukan di negara-negara lainnya,” ucap Rudi.
KOMENTAR
0