Dyandra Media International Optimistis Pendapatan Tahun 2024 Meningkat 10 Persen

Wednesday, 22 May 24 Harry
Dyandra Media International

PT Dyandra Media International Tbk. (Dyandra) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 21 Mei 2024, yang dipimpin oleh Komisaris Utama Dyandra Lilik Oetomo. Dalam rapat tersebut, Direksi memaparkan kinerja laporan Dyandra sepanjang tahun buku 2023.

Pada 2023, Dyandra berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,33 triliun yang mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp1,21 triliun. Pendapatan Dyandra sepanjang 2023 ditopang dari bisnis Event/Exhibition Organizer senilai Rp1,080 triliun atau sebesar 79 persen, pendapatan terbesar kedua dari bisnis Convention & Exhibition Hall senilai Rp165,7 miliar atau sebesar 12 persen, kemudian pendapatan dari bisnis Hotel senilai Rp52,2 miliar atau sebesar 4 persen, dan pendapatan dari bisnis pendukung Event senilai Rp66,7 miliar atau sebesar 5 persen.

Seiring meningkatnya pendapatan, laba bersih Dyandra juga mengalami pertumbuhan 129 persen secara tahunan dari Rp30,7 miliar pada 2022 menjadi senilai Rp70,1 miliar pada 2023.

Sedangkan untuk Gross Profit Margin mengalami kenaikan 7 persen pada 2023 menjadi senilai Rp393,2 miliar. Dyandra juga membukukan pertumbuhan EBITDA pada 2023 sebesar 31 persen yang mencapai Rp175,1 miliar.

BACA JUGA:   Dyandra Media International Optimistis Catatkan Pendapatan Sampai Rp1 Triliun Pada 2022

Di sisi lain, jumlah aset Dyandra terpantau naik 11 persen secara tahunan menjadi Rp1,204 triliun per 31 Desember 2023. Pada periode yang sama di tahun 2022, total aset Dyandra senilai Rp1,088 triliun.

Pasca-pandemi, Dyandra secara konsisten mencatatkan kinerja pendapatan yang terus meningkat setiap tahun. Meningkatnya permintaan pasar akan industri MICE, penerapan efisiensi dan efektivitas biaya, memperkuat sinergi antar-bisnis unit serta terus meningkatkan kompetensi perseroan merupakan inisiatif strategi yang pada akhirnya tecermin pada pertumbuhan pendapatan dan laba perusahaan pada tahun buku 2023.

Laporan Tahunan dan Laporan Berkelanjutan Perseroan tahun buku 2023 mengangkat tema “Aiming at Sustainable Events for a Growing Business”, di mana dalam menjalankan bisnis MICE menjunjung prinsip keberlanjutan sebagai salah satu sasaran kunci bagi Dyandra. Setiap bisnis event yang diselenggarakan direncanakan secara cermat untuk meminimalkan jejak ekologi, antara lain dengan fokus pada pengelolaan sampah/limbah, penghematan sumber daya, penggunaan bahan baku yang dapat didaur ulang serta pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Prospek Usaha di Tahun 2024

Pendapatan Dyandra pada kuartal 1-2024 mencapai Rp383,4 miliar atau naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontributor pendapatan terbesar masih dari bisnis Event/Exhibition Organizer senilai Rp315,7 miliar atau sebesar 82%, diikuti oleh bisnis Ruang Konvensi dan Pameran senilai Rp50,4 miliar atau sebesar 8%, bisnis Hotel senilai Rp11,9 miliar atau sebesar 3%, dan bisnis Pendukung Event senilai Rp8,1 miliar atau sebesar 2%.

BACA JUGA:   Dyandra Genjot Event Nasional dan Internasional di Semester Dua

Gross Profit Margin (GPM) tercatat mengalami kenaikan persentase yang semula 32% atau senilai Rp117 miliar menjadi 36% atau senilai Rp138,3 miliar. Laba bersih Dyandra dalam tiga bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp37,7 miliar.

Daswar Marpaung, Direktur Utama Dyandra Media International, menjelaskan, “Manajemen Dyandra optimis akan kinerja perseroan yang semakin baik dan prospek industri MICE yang setiap tahun semakin meningkat. Tren industri MICE di Asia terus mencatatkan peningkatan aktivitas MICE sampai dengan 55%. Fundamental perusahaan yang baik, tata kelola perusahaan yang berjalan dengan baik serta positioning Dyandra yang merupakan perusahaan MICE terintegrasi di Indonesia merupakan nilai lebih dari perseroan untuk dapat bersaing di industri MICE.”

Beberapa strategi yang telah diterapkan di 2024 pada bisnis event/exhibition organizer di antaranya adalah memperluas penyelenggaraan event di kawasan Asia Tenggara, mendirikan perusahaan baru bekerja sama dengan EO lokal, menyelenggarakan event B2B dengan segmentasi yang baru, melakukan investasi dan ekspansi pasar ke industri tourism leisure, serta mengembangkan dan menciptakan IP (Intellectual Property) event, yaitu IIMS, Projek-D, Deep Extreme Indonesia, dan Floriculture Indonesia International Expo (FLOII).

BACA JUGA:   Dyandra Media International Catatkan Laba Bersih Rp10,1 Miliar di Kuartal Ketiga 2019

Sementara itu, di bisnis convention and exhibition hall, Dyandra berpartisipasi aktif di ajang pameran MICE internasional, seperti AIME, IMEX Frankfurt, dan Meeting Show Asia, menjadi anggota asosiasi MICE International (ICCA, AIPC, AVA), melakukan renovasi interior ballroom dan eksterior Dyandra Convention Center Surabaya dengan mengusung konsep seni budaya Jawa dan venue ramah lingkungan.

“Dengan penerapan strategi yang ada, manajemen optimis dapat meningkatkan pendapatan perseroan di tahun 2024 sampai dengan 10 persen,” ujar Daswar.