PT Garuda Indonesia Tbk. mengumumkan hasil kinerja usahanya sepanjang tahun 2015 kepada publik pada 15 April 2016. Pada 2015, Garuda Indonesia tercatat menerima laba bersih senilai US$77,97 juta. Angka tersebut meningkat 121,1 persen year-on-year. Jumlah penumpang yang menggunakan Garuda Indonesia juga meningkat dari tahun 2014 ke 2015, yakni sebesar 13,1 persen, dengan seat load factor sebesar 77,2 persen.
Arif Wibowo, Presiden dan CEO PT Garuda Indonesia Tbk., memaparkan beberapa pencapaian positif Garuda Indonesia pada 2015, antara lain tingkat on-time performance (OTP) sebesar 92,38 persen untuk penerbangan haji, penambahan frekuensi penerbangan ke Amsterdam menjadi enam kali per minggu via Singapura, membuka rute penerbangan langsung Denpasar-Guangzhou, dan peresmian Hangar 4 Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF-AA). Garuda Indonesia juga berhasil melakukan efisiensi sebesar US$205 juta, melebihi target yang telah ditetapkan sebesar US$200 juta.
“Pada tahun 2015, Garuda telah membuka 14 rute baru domestik sehingga total ada 60 destinasi domestik pada tahun 2015. Untuk pasar internasional, Garuda menambah empat rute baru sehingga total ada 17 destinasi internasional yang dilalui Garuda,” papar Arif Wibowo.
Pada RUPS tersebut, Garuda Indonesia juga turut memperkenalkan Sigit Muhartono sebagai direksi baru yang memegang kendali unit kargo. “Tahun ini kami juga akan fokus meningkatkan unit kargo kami. Kami berharap pendapatan unit kargo kami bisa tumbuh 15-20 persen. Pada tahun 2015, pendapatan kargo mencapai US$260 juta,” ujar Arif.
Arif menuturkan, Garuda Indonesia juga akan mendukung penuh pariwisata Indonesia, di mana Kementerian Pariwisata telah menetapkan 10 destinasi prioritas pariwisata. “Garuda terus mendukung kemajuan pariwisata Indonesia, salah satunya yang telah kami lakukan ialah penerbangan langsung Jakarta-Silangit untuk mendukung pariwisata di Danau Toba,” ujar Arif Wibowo.
Sementara itu, untuk tahun 2016, Garuda Indonesia akan melakukan peremajaan maskapai yang dimiliki dengan mendatangkan 17 armada baru, yakni delapan untuk Citilink dan sembilan untuk Garuda Indonesia. Arif juga berharap, pada 2016 ini Garuda dapat melakukan efisiensi biaya hingga US$250 juta.
Penulis: Mikhail
KOMENTAR
0