Garuda Indonesia Terbang 8 Kali Tiap Minggu ke Melbourne

Monday, 16 October 17 Harry
Garuda Indonesia
Foto: Dok. Garuda Indonesia

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan dan peningkatan industri pariwisata Indonesia, maskapai nasional Garuda Indonesia akan menambah frekuensi penerbangan rute Denpasar-Melbourne dari tujuh kali menjadi delapan kali per minggu. Penambahan frekuensi ini juga untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat antara Australia dan Indonesia. Penambahan frekuensi penerbangan tersebut akan berlaku mulai 15 Desember 2017 mendatang.

Nina Sulistyowati, Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, mengatakan, penambahan frekuensi penerbangan rute Denpasar-Melbourne tersebut merupakan salah satu strategi Garuda Indonesia untuk terus mendorong peningkatan industri pariwisata nasional, khususnya pariwisata Bali dan destinasi di sekitar Bali.

“Harapan kami kiranya penambahan frekuensi penerbangan tersebut akan mampu menampung peningkatan jumlah wisatawan Australia. Upaya ini juga bagian dukungan Garuda Indonesia terhadap pemenuhan target Kementerian Pariwisata untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019,” ujar Nina.

BACA JUGA:   Garuda Indonesia Terbang Nonstop ke London

Penerbangan tambahan Denpasar-Melbourne tersebut akan berangkat dari Denpasar pada pukul 09.00 dan tiba di Melbourne pada pukul 16.35. Kemudian, untuk penerbangan dari Melbourne akan berangkat pada pukul 18.00 dan tiba di Jakarta pada pukul 22.10.

Saat ini, Garuda Indonesia melayani 34 penerbangan dari Indonesia ke Australia, meliputi Jakarta-Melbourne (4x seminggu), Jakarta-Sydney (5x seminggu), Jakarta-Perth (4x seminggu), Denpasar-Perth (7x seminggu), Denpasar-Sydney (7x seminggu), dan Denpasar-Melbourne (7x seminggu). Seluruh penerbangan tersebut dilayani menggunakan pesawat Airbus 330-200/300 yang berkapasitas 287 tempat duduk, kecuali Jakarta-Perth yang menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG dengan kapasitas 162 tempat duduk.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Ciptakan Banyak Asesor Bidang Ekonomi Kreatif

Berkaitan dengan situasi terkini di Bali, Nina menambahkan bahwa sampai saat ini tingkat kunjungan ke Bali masih tinggi, penerbangan Garuda Indonesia juga tetap beroperasi normal, dengan tingkat isian pesawat (SLF) mencapai 75 hingga 87 persen. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata di Bali tetap menggeliat dan berjalan normal.

Sebelumnya, melalui penjelasan resmi Dinas Pariwisata Bali, dikatakan bahwa seluruh wisatawan domestik dan asing yang saat ini berada di Bali tidak perlu khawatir karena berbagai obyek wisata seperti Sanur, Kuta, dan Jimbaran berjarak cukup jauh, sekitar 72 km dari Gunung Agung.

BACA JUGA:   CHSE: Upaya Menyelamatkan Pariwisata Nusantara

Dengan kondisi yang normal tersebut, Dinas Pariwisata Bali juga mengimbau kepada seluruh wisatawan agar tetap berwisata ke Bali karena ada sembilan bandara alternatif di luar Bali yang telah disiapkan untuk penerbangan jika memang benar-benar abu vulkanik dari Gunung Agung tersebut terdeteksi.

“Kami sebagai maskapai nasional tentunya selalu siap dan akan terus mendukung pariwisata Bali dengan membawa masyarakat internasional ke Bali untuk dapat menikmati berbagai obyek wisata menarik nan eksotis yang selama ini telah menjadi ciri khas Pulau Dewata Bali di mata dunia internasional,” tutup Nina.