Pariwisata Wakatobi dipastikan semakin berkembang, dan wisatawan akan semakin mudah menuju salah satu surga bawah laut di dunia ini. Sebab, Garuda Indonesia baru saja membuka rute baru yang menghubungkan Wakatobi dengan Kendari.
“Rute ini resmi dibuka sejak 26 Desember 2017,” ujar Nina Sulistyowati, Direktur Marketing & Teknologi Informasi Garuda Indonesia.
Penerbangan Kendari-Wakatobi dilayani dalam empat kali dalam satu pekan, yakni pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. “Penerbangan dengan menggunakan armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang,” ujar Nina.
Nina menjelaskan, dari Bandara Haluoleio di Kendari, pesawat akan terbang pada pukul 12.05 WITA dan tiba di Bandara Matahora Wakatobi pada pukul 12.55 WITA. Sementara itu, jadwal dari Matahora Wangi-Wangi berangkat pukul 13.25 WITA dan tiba di Haluoleo Kendari pukul 14.25 WITA.
“Dengan dibukanya rute penerbangan ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan demand wisatawan yang akan berkunjung ke pulau yang masuk dalam segitiga karang dunia tersebut,” ujar Nina.
“Beroperasinya layanan penerbangan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memaksimalkan konektivitas udara bagi potensi wisata nasional, khususnya Wakatobi, yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional,” ujar Nina.
Taman Nasional Laut yang terletak di Kabupaten Wakatobi ini adalah yang terluas kedua di Indonesia. Wakatobi menjadi rumah bagi 90 persen jenis karang yang ada di dunia dan lebih dari 942 spesies ikan. Dari ratusan titik selam, ada empat yang menjadi favorit para penyelam, yakni Coral Garden, Cornucopia, House Reef, dan Roma.
Tidak hanya bawah laut, Wakatobi juga memiliki daya tarik budaya yang begitu kuat, salah satunya adalah masyarakat Suku Bajo. Melihat lebih dekat kehidupan suku yang tidak bisa dipisahkan dari laut ini tentu jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Arhawi, Bupati Wakatobi, menyambut dengan penuh suka cita hadirnya penerbangan Garuda Indonesia. Ia mengatakan, dengan semakin banyaknya pilihan penerbangan, akan semakin memperkuat Wakatobi sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia.
“Sektor pariwisata inilah yang bisa membangun perekonomian yang ada di daerah-daerah, tak terkecuali Wakatobi yang memiliki keindahan bawah laut yang tinggi,” ujar Arhawi.
Ia pun mengatakan bahwa penerbangan ini menjadi kado terindah bagi Wakatobi di pengujung tahun 2017. Dibukanya rute penerbangan ini diharapkan dapat semakin mempermudah akses wisatawan yang ingin berkunjung ke Wakatobi, khususnya melalui rute penerbangan yang terhubung langsung dengan sejumlah hub penerbangan nasional, seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
“Target kunjungan 40.000 wisatawan yang kita rencanakan di tahun 2018 semoga dapat kita wujudkan, dan masyarakat Wakatobi juga dapat menikmati layanan transportasi udara dengan harga tiket yang terjangkau,” ujar Arhawi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik dibukanya penerbangan Garuda Indonesia. Ia mengatakan, tiga kunci utama dalam pengembangan pariwisata salah satunya adalah aksesibilitas, selain atraksi dan amenitas.
“Atraksi di Wakatobi tidak perlu diragukan. Amenitasnya juga sudah mulai tumbuh. Ditunjang dengan aksesibilitas, maka Wakatobi akan benar-benar menjadi destinasi wisata kelas dunia, khususnya untuk wisata bahari,” ujar Arief Yahya.
Garuda Indonesia sendiri saat ini masih menawarkan harga promo bagi setiap penumpang rute Kendari-Wakatobi dengan harga tiket Rp470.000.
KOMENTAR
0