Iklim Investasi 2017 Diprediksi Membaik

Friday, 25 November 16 Venue

Harian Kompas bekerja sama dengan Bank BNI sebagai bank partner menggelar Kompas CEO Forum pada 24 November 2016. Forum diskusi yang mengangkat tema “Memantapkan Iklim Investasi 2017” ini menghadirkan sekitar 100 pimpinan perusahaan dan CEO yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 Bursa Efek Indonesia.

Liliek Oetama, CEO Kompas Gramedia Group, mengatakan, ide terselenggaranya forum ini untuk menjembatani pemerintah dengan pelaku bisnis supaya dapat bekerja sama dan saling terbuka. “Terus terang, tantangan yang dihadapi para pelaku usaha adalah dari sisi politik, dan tidak bisa dihindari setiap negara juga pasti memiliki gejolak. Harapannya, di tahun depan ekonomi Indonesia akan jauh lebih aman,” ujar Liliek.

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman ke Bali Belum Pulih 100 Persen

Forum yang bertujuan memantapkan iklim investasi di tahun 2017 ini berupaya memfokuskan pelaku usaha agar berkoordinasi dengan pemerintah untuk memajukan roda perekonomian Indonesia. “Dengan adanya gejolak ekonomi global, apabila kita terus bekerja sama atau bersinergi, diprediksikan pada tahun depan iklim Indonesia akan semakin membaik dan stabil,” ujar Liliek.

Liliek menambahkan, sebagai pelaku bisnis dirinya mengaku Indonesia memiliki kesempatan masih cukup baik karena penduduknya begitu banyak dan jumlah masyarakat kelas menengah juga semakin meningkat sehingga tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di Indonesia.

Sementara itu, Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank BNI, mengatakan, pada 2017 dirinya memastikan pertumbuhan bisnis perbankan paling tidak di atas rata-rata industri. Targetnya, pertumbuhan kredit secara nasional setiap tahun akan tumbuh 20 persen. Pada September kemarin, pertumbuhan kredit nasional masih di bawah 20 persen.

BACA JUGA:   Tiga Alasan Ikuti Ajang Pameran, Tak Semata Demi Cuan

“Pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,02 persen di kuartal ketiga. Kondisi ini relatif membaik dibandingkan 2015, yakni 4,79 persen. Ini patut diapresiasi. Di antara negara-negara G20, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga setelah Cina dan India,” ujar Baiquni.

“Setiap kesulitan yang ada, kita harus mampu mengubahnya menjadi peluang, dan para pelaku usaha juga harus piawai mencari celah-celah menyusun strategi yang andal,” kata Baiquni.

BACA JUGA:   Bappenas: MICE Harus Digarap Maksimal

Baiquni mengatakan, strategi yang terpenting adalah pelaku usaha mendapat dukungan dari pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur serta meningkatnya jumlah UKM yang menjadi prioritas dari pemerintah. Meningkatnya jumlah UKM secara tidak langsung akan menambah jumlah pengusaha kecil dan menjadi sarana penyerapan tenaga kerja.

Penulis: Ahmad Baihaki