Industri Gim dan Film Tumbuh Kuat di Indonesia

Friday, 28 June 24 Harry

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan peran penting sektor ekonomi kreatif dalam pertumbuhan perekonomian ASEAN saat menghadiri “Annual Meeting of the New Champions ke-15 tahun 2024” pada sesi “Unleashing Soft-Power Sectors in Asia” yang diinisiasi oleh World Economic Forum, Rabu (26/6/2024), di Hub E Dalian International Convention Center, China.

Sandiaga menyampaikan kinerja sektor ekonomi kreatif meningkat dalam beberapa tahun terakhir meski terdampak pandemi COVID-19. Ekonomi kreatif menyumbang sekitar 3 persen PDB global, menghasilkan US$2,2 triliun dan mempekerjakan sekitar 30 juta orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

“Dan setelah pandemi, ekonomi kreatif Indonesia menyumbang ke PDB sekitar US$82 miliar dan pendapatan ekspor sebesar US$23,9 miliar,” kata Sandiaga.

BACA JUGA:   Printer Epson Panen Penghargaan di Good Design Awards 2024

Sandiaga menyampaikan, pasar hiburan, gim, serta film diperkirakan meningkat secara signifikan di Asia. Indonesia merupakan satu dari tiga negara di Asia, bersama dengan China dan India, yang memberikan kontribusi tertinggi dalam industri konten dan media.

“Dengan pendapatan sebesar US$13 miliar, Indonesia kini menjadi pasar terbesar ke-15, yang artinya telah menyaingi Brasil, Meksiko, dan Spanyol,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan bahwa industri gim global pada tahun 2022 bernilai US$184,4 miliar, dengan Asia-Pasifik mewakili 48 persen atau hampir separuh pangsa pasar dunia. Sementara itu, industri gim di pasar Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh sebesar 8 persen pada 2024.

“Indonesia pun menjadi pasar gim terbesar berdasarkan pendapatan, jumlah pemain gim, dan pertumbuhan pendapatan. Hal ini didorong oleh inisiatif lokal untuk mengembangkan subsektor gim,” kata Sandiaga.

BACA JUGA:   Indonesia Promosikan Lokasi Syuting Film di FILMART 2024

Sandiaga menilai Indonesia juga memiliki potensi ekonomi kreatif dari industri film. Apalagi, film horor Indonesia tidak kalah dari drama Korea Selatan dan Hollywood.

“Seperti genre film pencak silat, yakni film The Raid yang disutradarai oleh Gareth Evans telah memperoleh penghasilan sekitar US$9,3 juta atau setara dengan Rp150 miliar pendapatan internasional. Ada juga film KKN Desa Penari tahun 2022, dan Badarawuhi pada tahun 2024, yang didistribusikan juga oleh Lionsgate USA,” kata Sandiaga.

Sandiaga menyampaikan, ada 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia yang sedang dikembangkan yang diharapkan menjadikan industri ini lebih dinamis, kreatif, dan responsif terhadap permintaan pasar yang terus berkembang.

BACA JUGA:   Dukung Pertumbuhan Industri Game Nasional, Pemerintah Terbitkan Perpres Nomor 19 tahun 2024

Sandiaga menambahkan, Kemenparekraf sedang berkolaborasi dengan Quantum Temple sebagai Platform Web 3.0 dalam melestarikan warisan budaya yang ada di Tanah Air melalui teknologi blockchain dalam bentuk NFT (Non Fungible Token).

“Kami juga terus mempererat kolaborasi regional ASEAN, karena hal ini penting bagi pertumbuhan kreativitas. Kolaborasi diperlukan untuk meningkatkan akses pasar dan prospek pendapatan untuk produk kreatif,” kata Sandiaga.