Meningkatnya permintaan akan wisata kesehatan (wellness tourism) membuat Vietnam berusaha untuk memperkuat sektor wisata kesehatan agar bisa setara, bahkan melampaui, negara tetangganya di Asia Tenggara. Berdasarkan hasil penelitian dari lembaga riset Imarc, sektor wisata kesehatan di Vietnam diperkirakan bernilai US$26,4 miliar pada tahun lalu. Jumlah tersebut meningkat pesat dari US$17,4 miliar pada 2019.
Peneliti dari Imarc menambahkan bahwa sektor wisata kesehatan di Vietnam dapat tumbuh hingga 9,3 persen pada tahun ini di berbagai kategori, seperti wellness real estate, nutrisi, perawatan tubuh, dan kecantikan.
Menurut Global Wellness Institute, angka tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan sektor wisata kesehatan dunia pada tahun ini yang diperkirakan meningkat “hanya” 7,3 persen. Sektor ini sendiri diperkirakan bernilai sekitar US$6,3 triliun di seluruh dunia.
Dengan demikian, Vietnam siap bersaing dengan Indonesia dan Thailand di sektor wisata kesehatan ini. Menariknya, banyak pelaku usaha kesehatan di Vietnam yang mulai tumbuh setelah adanya pandemi COVID-19.
Secara global, pandemi turut meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan fisik dan mental, yang akhirnya mendorong banyak orang untuk mengubah gaya hidup mereka.

Di Vietnam, minat publik terhadap kesehatan meningkat drastis sejak pandemi, meskipun kesehatan masih menjadi prioritas menengah bagi kebanyakan masyarakat di Vietnam.
Namun demikian, berdasarkan survei yang dilakukan pada November 2024 oleh IFM Research menunjukkan bahwa setidaknya 80 persen masyarakat Vietnam mulai rajin berolahraga, mengubah cara diet mereka, dan mulai mengonsumsi suplemen kesehatan.
Ketertarikan terhadap hidup yang lebih baik tersebut ternyata berdampak ke sektor pariwisata dan hospitality, di mana banyak tur operator mulai menawarkan paket wisata spa, termasuk mencari hotel yang memiliki fasilitas spa dan pusat kebugaran.
Berdasarkan Global Wellness Institute, pendapatan sektor spa di Vietnam diperkirakan mencapai US$1,4 miliar pada 2023, meningkat dari US$850 juta pada 2019. Jumlah tersebut menempatkan Vietnam ke dalam 20 besar negara di dunia dengan pendapatan dari sektor spa terbesar.
Pertumbuhan tahunan antara 2019 hingga 2023 adalah 13,3 persen. Jumlah tersebut hampir menyamai pencapaian Dubai.
Bersama China dan Jepang, Vietnam berada di peringkat tiga besar wilayah Asia untuk kategori negara yang akan mendapatkan investasi terbesar untuk sektor wisata kesehatan, khususnya untuk resor air panas alami.
KOMENTAR
0