Kedatangan Kapal Pesiar Di Bali Meningkat

Monday, 14 March 16 Venue

Beberapa tahun belakangan, kedatangan kapal pesiar di Bali terus meningkat. Pada 2015, jumlah kapal pesiar yang masuk ke Bali ada 58 kapal, sedangkan pada 2014 hanya 49 kapal pesiar. Hingga akhir Februari 2016, PT Pelindo III Cabang Benoa mencatat sudah ada 13 kapal pesiar dari berbagai negara yang bersandar ke Bali dengan membawa sekitar 15.132 wisatawan. Hal tersebut membuat Ali Sodikin, GM Pelindo III Cabang Benoa, optimistis untuk mencapai target 60 kapal pesiar pada 2016.

Jumlah kapal pesiar tersebut adalah yang langsung bersandar di Pelabuhan Benoa, tidak termasuk yang berlabuh alias buang jangkar di laut lepas. Sebab, masih ada sejumlah kapal terpaksa buang jangkar di laut lepas akibat panjang kapal melebihi panjang dermaga serta penuhnya tambatan di dermaga sehingga tidak bisa bersandar.

BACA JUGA:   Traveloka Sediakan Layanan Top-up BRIZZI

“Kalau melihat jumlah kedatangan ini, kami yakin bisa mencapai 60 kapal pesiar akan bersandar. Selama tidak ada pembatalan, maka bisa kami layani semuanya,” jelas Ali Sodikin saat media gathering di PT Pelindo III Benoa awal Maret 2016.

“Tahun 2016 adalah awal tahun yang cukup padat untuk jadwal kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa. Dari 13 unit kapal pesiar yang datang, 13 unit sandar dan sisanya berlabuh karena panjang kapal yang melebihi panjang dermaga ataupun karena penuhnya tambatan di dermaga sehingga tidak dapat sandar,” ujar Ali Sodikin.

BACA JUGA:   Epson Dinobatkan sebagai Proyektor Nomor Satu di Dunia

Lebih lanjut Ali menjelaskan, hingga saat ini, kapal pesiar yang paling lama bersandar di Pelabuhan Benoa adalah MV Crystal Serenity selama lima hari. Total jumlah lama masa berkunjung kapal di Pelabuhan Benoa dengan 13 unit kapal pesiar adalah 26 hari.

“Semakin lama kapal berkunjung di suatu tempat, semakin besar pula dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Menurut data yang dihimpun Kementerian Pariwisata pada tahun 2015, wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dalam sehari dapat membelanjakan minimal US$100 hingga US$150. Jadi, efek domino bagi masyarakat sekitar cukup besar,” ujar Ali.

BACA JUGA:   Aktivitas MICE Meningkat, Okupansi Hotel di Bali Diprediksi Berada Pada Level 60 Persen

Penulis: Nila Sofianti