Kemenparekraf Ingin Kembangkan Wisata Kesehatan di Bali

Thursday, 01 April 21 Bonita Ningsih
wisata kesehatan spa massage korea selatan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana untuk mengembangkan wisata berbasis kesehatan di Provinsi Bali. Langkah ini nantinya akan menjadi sebagai salah satu produk unggulan pariwisata yang ada di Indonesia.

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, wisata berbasis kesehatan di Bali akan dikembangkan bersamaan dengan basis budaya. Harapannya, wisata berbasis kesehatan akan menjadi pilar pariwisata dan membuka banyak lapangan pekerjaan pasca-pandemi.

“Bali akan menjadi sentra wisata bisnis, dengan melakukan program Bangga Buatan Indonesia berarti juga bangga berwisata medis di Indonesia,” kata Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, wisata medis ini sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 2012, namun belum digarap secara maksimal. Oleh sebab itu, saat ini menjadi waktu yang tepat Kemenparekraf untuk berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam mengembangkan sektor wisata berbasis kesehatan ini.

BACA JUGA:   PM Cina Dukung Pelaksanaan Asian Games 2018

“Pada akhir tahun 2020, Kemenparekraf bersama Kementerian Kesehatan telah melaksanakan pembaruan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama untuk mengembangkan wisata kesehatan, medis, kebugaran, dan herbal di Indonesia. Nantinya, ini semua akan menjadi salah satu produk wisata unggulan di Indonesia,” jelas Sandiaga.

Selain berkolaborasi, langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi wisata medis adalah membangun beberapa rumah sakit bertaraf Internasional di Bali. Selain itu, Kemenparekraf juga akan merancang program karantina dan isolasi mandiri dengan nuansa wisata.

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman ke Bali Belum Pulih 100 Persen

“Jadi, saat menjalani isolasi selama 5 hingga 10 hari, wisatawan akan diajak untuk yoga, belajar tarian tradisional khas Bali, dan juga menyaksikan pertunjukan seni dan gamelan,” ungkap Sandiaga.

Pengembangan wisata kesehatan merupakan langkah strategis pemerintah untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara di kondisi saat ini. Melalui wisata ini, diharapkan mampu meningkatkan jumlah wisatawan asing karena Indonesia telah memiliki layanan kesehatan berkualitas.

A.A. Raka Sudewi, Rektor Universitas Udayana, menilai, pengembangan Bali sebagai sentra wisata berbasis kesehatan adalah suatu hal yang tepat. Sudewi menyatakan pihaknya akan ikut serta berkolaborasi mengembangkan sektor wisata medis di Bali.

BACA JUGA:   Bali, Pilihan Favorit untuk Liburan Natal

“Kita juga akan berkolaborasi untuk mempercepat pemulihan pasien COVID-19. Kita semua berharap agar pandemi cepat berlalu sehingga ekonomi Bali dan nasional dapat segera pulih kembali,” ujar Sudewi.