Kemitraan Kemenparekraf dan KAO Indonesia Untuk Kembangkan Desa Wisata

Friday, 24 June 22 Bonita Ningsih
desa wisata penglipuran bali
Desa Wisata Penglipuran, Bali.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berkomitmen untuk mengembangkan desa wisata dan homestay di beberapa daerah Indonesia. Kali ini, Kemenparekraf mengajak PT KAO Indonesia untuk berkolaborasi mengembangkan desa wisata dan homestay yang ada di Tanah Air.

Dalam hal ini, Kemenparekraf mengajak PT KAO Indonesia berkolaborasi kemitraan pentahelix sebagai upaya untuk mewujudkan desa wisata yang bersih, sehat, aman, dan lestari. Dalam kemitraan ini, PT KAO Indonesia, akan menyediakan paket produk yang dimilikinya sebagai fasilitas penunjang (amenities) untuk homestay yang berada di desa wisata

BACA JUGA:   Pengelola Destinasi Wisata Bersiap Menyambut Lonjakan Wisatawan saat Libur Sekolah

“Cara ini kami lakukan dalam rangka mendukung dan meningkatkan standar kebersihan dan kenyamanan homestay di desa wisata,” dia menambahkan.

Untuk memulai kemitraan ini, Kemenparekraf mengajak PT KAO Indonesia meninjau desa wisata Undisan di Bali secara langsung. Saat itu, PT KAO Indonesia menyerahkan paket produk KAO Indonesia kepada Kepala Desa yang dapat digunakan sebagai homestay amenities.

“Kami berkomitmen bersama-sama untuk melaksanakan program edukasi promosi kesehatan dan kelestarian lingkungan di desa wisata dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pemilik homestay dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungannya,” katanya.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Terima Donasi 130 Unit Oksigen Konsentrator dari Trip.com

Program desa wisata menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi daerahnya kepada para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Sekaligus untuk mendorong daerah agar dapat menciptakan desa wisata baru di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.

“Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia. Selain itu dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf,” jelasnya lagi.