Kopi Gayo Tembus Pasar Kanada dan Amerika Serikat

Tuesday, 13 August 19 Herry Drajat
kopi gayo

Kementerian Perdagangan memberikan penghargaan kepada eksportir kopi gayo dari Takengon, Aceh, atas prestasinya menembus pasar Kanada dan Amerika Serikat. Penghargaan diberikan oleh Marolop Nainggolan, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), pada 3 Agustus 2019.

Kesuksesan para eksportir tersebut adalah buah dari program pembinaan ekspor proyek TPSA (Trade and Private Sector Assistance) kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Kanada yang dilakukan secara komprehensif kepada calon eksportir kopi gayo di Takengon.

“Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pelaku usaha kopi gayo yang sukses menembus pasar Kanada dan Amerika Serikat. Para pelaku usaha tersebut sebelumnya telah mengikuti serangkaian program Indonesia-Canada Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project,” ujar Marolop.

BACA JUGA:   Cina Menjadi Pasar Wisata Bisnis Terbesar di Dunia

Para pelaku usaha asal Aceh yang mendapatkan manfaat dari program TPSA dan meraih sukses dengan cara melakukan ekspor secara langsung di antaranya adalah Koperasi Redelong Organik, Koperasi Kopi Wanita Gayo (Kokowagayo), Koperasi Serba Usaha (KSU) Arinagata, PT Meukat Komuditi Gayo, dan PT Orang Utan Kopi Lest.

Rizkani, Ketua Koperasi Kokowagayo, mengatakan, program TPSA memberikan manfaat bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produk, memenuhi standar internasional, dan melatih perusahaan menjadi lebih profesional dalam menjalin kerja sama bisnis dengan buyer mancanegara. Perusahaan-perusahaan koperasi Kokowagayo telah mendapatkan beberapa kontrak dari Kanada, dan sebanyak empat kontainer telah dikirim pada Juli lalu.

BACA JUGA:   Canon EOS 77D dan EOS 800D, Kamera dengan Auto Fokus Tercepat

Proyek TPSA merupakan kerja sama Indonesia-Kanada yang bertujuan meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara yang berlangsung sejak 2014 hingga 2019. Program tersebut memberi manfaat untuk meningkatkan kualitas produksi, pemenuhan standar, strategi promosi, dan cara untuk bernegosiasi dengan calon buyer, serta memotivasi pelaku usaha untuk terus maju.

“Kemendag akan terus menjalin kerja sama dengan para pemangku kepentingan di beberapa negara. Selain itu, kita juga akan memanfaatkan para tenaga yang ahli di bidangnya sebagai upaya peningkatan daya saing pelaku usaha,” ujar Marolop.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Luncurkan Branding Baru di Tengah COVID-19

Kemendag juga mendorong para pelaku usaha yang ingin memperluas pasar ekspor dapat berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 16─20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.