Posisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menjadi peluang menggiurkan bagi Korea Selatan. Tahun ini, Negeri Ginseng tersebut menargetkan 750.000 kunjungan wisata muslim dari Indonesia. Artinya, Indonesia akan menyumbang 20 persen dari target kunjungan wisata muslim ke Korea Selatan sebesar 14 juta wisatawan.
Hyonjae Oh, Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta, mengatakan, untuk mencapai target itu, Korea Selatan akan menawarkan Provinsi Gangwon sebagai destinasi wisata utama. “Itu sebabnya kami menggandeng Pemerintah Provinsi Gangwon dan Garuda Indonesia Holiday (GIH) sebagai travel agent,” katanya.
Moon-Soon Choi, Gubernur Provinsi Gangwon, mengatakan, pihaknya menawarkan Pulau Nami yang pada tahun 2002 sempat digunakan sebagai lokasi syuting serial populer Winter Sonata. Ada pula Museum DMZ yang berisi koleksi artefak, foto, dan video seputar konflik di Semenanjung Korea, serta area ski Pyeongchang yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada tahun 2018. “Satu lagi, Gangwon memiliki Taman Nasional Gunung Seorak yang ditunjuk UNESCO sebagai cagar biosfer pada tahun 1982,” ungkap Choi.
Hyonjae menjelaskan, saat ini Korea Selatan telah bertransformasi menjadi kawasan yang lebih ramah pada wisatawan muslim, dengan menyediakan restoran halal, 60 musala, dan 15 masjid. Di lain pihak, Widjaya Hadinukerto, Chief Operating Officer GIH, mengatakan, pihaknya telah menunjuk delapan travel agent untuk memasarkan destinasi Korea Selatan di dalam negeri, di antaranya adalah Aerotravel, Esq Travel, Tazkia Tour, Smailing Tour, KIA Tour, Lucky Tour, KIA Tour, dan Citra Mulia Tour.
“Ada tiga paket yang kami tawarkan, seperti paket lima hari dua malam dengan harga US$700 atau setara dengan Rp9,1 juta. Ada pula paket enam hari dua malam seharga US$825 (Rp10,6 juta) dan paket tujuh hari lima malam dengan senilai US$1.175 atau mencapai Rp15,3 juta,” tutur Widjaya.
Penulis: Pasha Ernowo
KOMENTAR
0