Tiga Siasat Indonesia Kembangkan Wisata Halal

Monday, 22 June 15 Venue

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pariwisata halal dalam negeri masih belum dikembangkan secara maksimal padahal ini sangatlah potensial. Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan, ada tiga siasat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata halal ke dalam negeri.

Pertama, konteks atau jenis usaha potensial yang layak dikembangkan, seperti kuliner, fashion, dan bisnis berbasis syariah. “Kenapa kuliner? Karena 90 persen penduduk Indonesia masih mengacu pada apakah makanan itu halal atau tidak, sedangkan fashion menempati porsi 50 persen dalam wisata halal,” katanya.

BACA JUGA:   Pemkot Yogyakarta Gelar Kegiatan Famtrip Untuk Promosikan Event Daerah

Kedua, target. Arief menjelaskan, saat ini wisata muslim menyumbang 25 persen bagi industri pariwisata Thailand, sedangkan Malaysia mencapai 24 persen. “Indonesia harus tumbuh lebih besar dari pesaing terdekat kita. Oleh karena itu, kami optimistis wisata halal dapat menyumbang 25 persen terhadap penerimaan devisa nasional,” ungkap Arief.

Ketiga, branding yang mengacu pada Rahmatan Lil Alamin yang berarti rahmat bagi alam semesta. “Untuk menyasar wisatawan muslim dan non-muslim yang menginginkan wisata halal, maka kami menawarkan konsep universal tourism. Jadi, tak sekadar kuliner karena ada industri lain yang terlibat di dalamnya, seperti fashion, finansial, dan kesehatan,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Coco Mart Dukung Ikon Sport Tourism Bali

Penulis: Pasha Ernowo