Pemerintah telah mengumumkan hari libur dan cuti bersama menjelang Lebaran jatuh pada tanggal 19, 20, 21, 24, 25 April 2023. Oleh sebabnya, Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 123,8 juta pergerakan masyarakat selama libur tersebut atau meningkat 14,2 persen dari mudik tahun sebelumnya.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), optimistis pergerakan masyarakat selama libur Lebaran akan lebih besar daripada prediksi Kemenhub. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menargetkan 25 persen atau 300–350 juta pergerakan dari target 1,4 miliar mobilitas wisatawan nusantara tahun ini akan tercapai.
Dengan tingginya pergerakan masyarakat selama Lebaran, Sandiaga, memperkirakan perputaran ekonomi di sektor parekraf juga akan meningkat. Dalam hal ini, Sandiaga, menargetkan perputaran ekonomi dapat mencapai Rp100-150 triliun atau meningkat hampir dua kali lipat dari libur Lebaran tahun 2022.
“Mudah-mudahan ini semua bisa tercapai sehingga dapat membangkitkan ekonomi daerah terutama para UMKM ekonomi kreatif yang bergerak di bidang kuliner,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada 3 April 2023.
Untuk mengantisipasi potensi lonjakan masyarakat saat libur Lebaran, Kemenparekraf, akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan juga stakeholder terkait di dalamnya. Sandiaga berharap semua pihak selalu memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan CHSE, terutama keselamatan dan keamanan.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan mengeluarkan Surat Imbauan Pemantauan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023 kepada seluruh Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia. Tujuannya adalah memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik dalam menyambut libur Lebaran.
“Pemerintah daerah diharapkan membentuk satuan tugas yang melibatkan lintas OPD untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung di destinasi wisata,” kata Sandiaga lagi.
Sandiaga juga mengimbau Dinas Pariwisata seluruh provinsi Indonesia dapat melakukan pemantauan secara langsung ke lapangan. Setelahnya, mereka diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasi kesiapan sarana prasarana di seluruh kawasan objek wisata.
“Karena akan ada peningkatan lonjakan pengunjung, makanya, harus diperhatikan kawasannya, infrastruktur, serta pelayanannya agar aman dan menyenangkan,” Sandiaga menambahkan.
Kemenparekraf juga melakukan sinergitas dengan Korlantas Polri untuk memetakan beberapa lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan selama libur Lebaran khususnya tempat wisata. Pemetaan dilakukan untuk kebutuhan rekayasa lalu lintas, rambu-rambu, dan petunjuk portable bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat wisata.
KOMENTAR
0