Salah satu bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah adalah melestarikan terumbu karang dan ekosistem pesisir di Indonesia. Untuk itu, pemerintah menjalankan program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) yang mulai dilaksanakan di Bali dan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berkolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Beberapa daerah di Bali yang menjadi target untuk program ini antara lain Sanur, Serangan, Nusa Dua, Pandawa, dan Buleleng.
Safri Burhanuddin, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, mengatakan, program ICRG sudah berjalan sesuai yang direncanakan dan merupakan bagian dari PEN dalam menghadapi Covid-19.
“Program ICRG sudah berjalan sesuai yang direncanakan dan program ini dimulai dari Bali, tepatnya di wilayah Sanur, Serangan, Nusa Dua, Pandawa, dan Buleleng. Kegiatan ini melibatkan sekitar 11.000 orang yang terdiri dari berbagai macam latar belakang. Mereka yang terlibat adalah para pematung, penjual makanan, pemandu wisata, pelayan hotel, penyewaan mobil atau kendaraan, masyarakat lain yang kehilangan pekerjaan akibat kegiatannya berhubungan langsung atau tidak langsung dengan aktivitas pariwisata, serta melibatkan juga para pecalang atau pengelola adat di kawasan pariwisata,” ucap Safri.
Safri menambahkan, inti dari Indonesia Coral Reef Garden ada tiga kegiatan utama, yakni riset dan inovasi, tempat pengembangbiakan dan transplantasi, pemberdayaan masyarakat, dan ekonomi kreatif.
Kelima lokasi tempat Indonesia Coral Reef Garden berlangsung memberikan lapangan kerja dan perputaran ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. Wilayah Sanur melibatkan 2.378 orang untuk target luasan kebun atau taman karang sekitar 8 hektare. Kemudian kawasan Serangan melibatkan 1.588 orang untuk taman karang sekitar 6 hektare sejumlah 12 blok. Nusa Dua melibatkan 3.225 orang dengan target taman karang seluas 25 hektare yang terdiri dari 20 blok. Wilayah lainnya adalah Pandawa yang melibatkan 1.186 orang dengan target luasnya 7 hektare.
Terakhir, yaitu wilayah Buleleng di mana akan tersebar di beberapa tempat, seperti Les, Bondalem, Pacung, Penimbangan, Pantai Happy, dan Kaliasem di mana nanti akan ada taman karang dengan target sebesar 4 hektare yang terdiri dari 15 blok.
Program Indonesia Coral Reef Garden ini memberikan manfaat ekonomi terhadap masyarakat setempat. “Program Indonesia Coral Reef Garden ini betul-betul sangat membantu kami, karena dengan adanya program ini teman-teman di pesisir kembali bisa bangkit untuk beraktivitas. Kami bisa berkarya lagi, khususnya bagi para pengrajin patung, di mana kami bisa kembali membuat instalasi patung yang nantinya ditaruh di bawah air sebagai tempat tumbuhnya karang,” kata I Ketut Paramata, instruktur penyelam dan pengrajin patung di Serangan.
Sementara itu, I Ketut Suwena, perwakilan Masyarakat Adat Desa Putuh di wilayah Pandawa, berharap program Indonesia Coral Reef Garden ini dapat terus dilanjutkan.
“Kami sangat senang dengan adanya program Indonesia Coral Reef Garden ini karena betul-betul berdampak bagi masyarakat di kawasan pesisir. Kami di desa adat ini merasa terbantu di masa pandemi Covid-19, karena perekonomian kami tetap berjalan. Kami harap, program pemerintah ICRG ini dapat dilanjutkan di tahun mendatang,” ucapnya mewakili masyarakat adat.
Safri menyatakan rasa bangganya terkait manfaat yang dirasakan oleh warga setempat dan juga bagaimana kelanjutan dari program ini di tahun 2021.
“Senang sekali dapat berita baik dari masyarakat di berbagai tempat di Bali, terkait program ICRG dalam rangka memulihkan perekonomian nasional. Kami senang, saat program ini betul-betul mampu memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat di pesisir di masa yang sulit ini, sesuai dengan yang kita harapkan. Ke depannya program ICRG yang merupakan bagian dari PEN ini kami harap dapat kita lanjutkan. Bukan hanya di Bali, tetapi di berbagai wilayah lain di Indonesia,” ucap Deputi Safri.
KOMENTAR
0