Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan ground breaking pembangunan fasilitas penunjang Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten yang dikelola PT Angkasa Pura II, meliputi pembangunan integrated building untuk gedung pelayanan angkutan moda terpadu, peningkatan aksesibilitas, revitalisasi sub terminal 1C dan sub terminal 2F pada 5 April 2019. Revitalisasi ini diperkirakan akan menambah kapasitas penumpang sebanyak 18 juta orang.
Proyek yang diperkirakan selesai pada tahun 2022 ini tentunya akan memengaruhi operasional maskapai yang menempati terminal yang terkena proyek revitalisasi. Oleh karena itu, beberapa maskapai harus memindahkan kegiatan operasionalnya.
Salah satu maskapai yang memindahkan kegiatan operasionalnya adalah Sriwijaya Air & NAM Air. Maskapai yang sebelumnya menempati terminal 2F itu mulai tanggal 1 Mei 2019 pindah ke Terminal 2 D.
Meskipun perpindahan ini baru dilakukan, Sriwijaya Air dan NAM Air berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaiknya serta memastikan seluruh aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.
Maya, Vice President Corporate Secretary PT Sriwijaya Air, menyatakan bahwa perpindahan ke Terminal 2D ini tidak akan mengganggu jadwal penerbangan Sriwijaya Air maupun NAM Air.
“Kami pastikan perpindahan Sriwijaya Air dan NAM Air ke terminal 2D ini tidak akan mengganggu jadwal penerbangan. Namun, demi kenyamanan, kami mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk dapat melakukan web check-in melalui www.sriwijayaair.co.id atau aplikasi mobile Sriwijaya Air dan mencetak boarding pass sebelum berangkat ke bandara atau tibalah di bandara 3 jam lebih awal sebelum jadwal keberangkatan,” terang Maya.
“Ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami untuk selalu dapat memberikan pelayanan dan menjaga keamanan dan keselamatan dalam penerbangan bersama Sriwijaya Air dan NAM Air,” ujar Maya.
KOMENTAR
0