Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, target yang ditetapkan untuk pembangunan pariwisata adalah berorientasi pada target penghasilan masyarakat dari pariwisata, berubah dari RPJMN tahun 2015-2019 yang berorientasi pada kedatangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara (number oriented).
Untuk itu, diciptakanlah program Quality Tourism Experience yang mempunyai tiga target utama, yaitu peningkatan devisa pariwisata, peningkatan jumlah dan keterampilan SDM pariwisata, serta mendapatkan nilai tambah dari sektor pariwisata.
Paradigma baru pembangunan pariwisata pada RPJMN 2020-2024 disampaikan oleh Istasius Angger Anindito, S.E., M.A., Acting Head of Division of Industry Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) pada Konferensi Nasional MICE (INAMICE) ke-3 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada 10 April 2019.
Angger menjelaskan, dalam Quality Tourism Experience terdapat nilai-nilai utama, yaitu pariwisata berkelanjutan, kepuasan pengalaman (experience), minat khusus (spesial interest), SDM terampil (High-Skilled HR), dan adopsi teknologi.
Menghadapi perubahan orientasi tersebut, Bappenas telah menyusun Rancangan Sasaran dan Arah Kebijakan Pembangunan Pariwisata 2020-2024 dengan sasaran meningkatnya citra, daya saing, dan kontribusi pariwisata dalam mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Untuk dapat mencapai sasaran tersebut, arah kebijakan yang akan ditempuh adalah meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan pariwisata melalui empat bidang, yaitu peningkatan daya saing industri dan ekosistem usaha pariwisata; peningkatan aksesibilitas, amenitas, atraksi, dan tata kelola destinasi pariwisata; peningkatan SDM pariwisata, serta yang terakhir adalah penguatan citra pariwisata dan diversifikasi pemasaran.
Angger mengungkapkan, target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah devisa pariwisata mencapai US$31-39 miliar, kontribusi sektor pariwisata pada PDB sebesar 5,5 persen, tercipta lapangan kerja sebanyak 15 juta orang, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 25-28 juta orang, kunjungan wisatawan nusantara 350-450 juta orang, dan Travel and Tourism Competitiveness Index pada peringkat 27-30 dunia.
KOMENTAR
0