Dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2024 yang digelar di Aone Hotel pada 28 November 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno menargetkan bahwa Indonesia akan dikunjungi 14 juta wisman, serta akan terjadi pergerakan wisatawan domestik hingga 1,4 miliar pergerakan.
“Kita harapkan tahun depan situasinya sudah sama seperti pada tahun 2019 atau sebelum pandemi,” ujar Sandiaga Uno.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Marketing InJourney Maya Watono mengatakan bahwa konektivitas udara menjadi tantangan terbesar untuk mendatangkan 14 juta wisman. Pasalnya, saat ini seat capacity pesawat luar ke Indonesia baru 11 juta kursi, sementara tingkat load factor-nya hanya 70 persen.
“Artinya, untuk 14 juta wisman, kita butuh 20 juta seat capacity. Konektivitas udara dari negara luar harus ditambah,” ujar Maya.
Selain menambah jumlah kursi pesawat inbound, Maya menambahkan, Indonesia juga harus mampu memproteksi pasar di dalam negeri agar tidak pindah ke maskapai asing dan menjadi lebih banyak yang bepergian ke luar negeri.
“Kita juga harus proteksi pasar kita yang begitu besar, terutama untuk umrah dan haji,” ujar Maya.
Meski masih terkendala konektivitas, peluang Indonesia untuk dikunjungi lebih banyak wisatawan asing terbuka lebar. Salah satunya adalah keberadaan kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang menjadi “buah bibir” di kalangan negara tetangga dan dunia.
“Sebab, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kereta cepat. Karenanya, banyak wisman yang mau datang untuk mencobanya,” ujar Sandiaga Uno.
Selain itu, Indonesia juga akan menambah event internasional yang digelar di dalam negeri. Selain akan mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara, perhelatan event internasional juga akan memberikan dampak ekonomi yang luas, serta menjadi media promosi yang efektif ke dunia internasional.
“Perhelatan MotoGP 2023 memberikan dampak ekonomi hingga Rp4,5 triliun dan ada 455 juta pasang mata yang menonton dan melihat Mandalika. Lalu, acara F1 Powerboat di Danau Toba memberikan dampak ekonomi hingga Rp1,7 triliun dan dilihat 180 juta pasang mata. Kemudian, event Aquabike berhasil menciptakan 230.000 pergerakan wisatawan selama 5 hari,” ujar Maya.
“Event internasional adalah katalis untuk pengembangan destinasi, dan juga untuk memberikan dampak ekonomi yang merata. Ini harus kita canangkan secara sustainable dalam 5-10 tahun ke depan sehingga destinasi ini akan terbangun,” ujar Maya.
KOMENTAR
0