Vaksinasi COVID-19 Pulihkan Sektor Perhotelan Lebih Cepat

Tuesday, 02 March 21 Bonita Ningsih
Accor

Colliers International mengeluarkan laporan Hotel Insights Q1 di tahun 2021 untuk wilayah Asia Pasifik. Govinda Singh, Executive Director, Head of Hotels & Leisure, Asia, mengatakan bahwa prospek ekonomi dunia diperkirakan mulai membaik pada semester dua 2021. Hal ini menjadi permulaan yang baik lantaran perjalanan dunia diprediksi baru akan pulih dalam tiga tahun mendatang.

Pemulihan ekonomi dunia tak lepas dari upaya pemerintah dalam meluncurkan vaksin COVID-19 di negaranya masing-masing. Menurut Singh, vaksinasi massal yang akan dilakukan oleh negara-negara maju mulai dilakukan pada musim panas tahun ini.

“Berdasarkan pengamatan kami, pulihnya sektor perjalanan bergantung pada keberhasilan vaksin di Amerika Serikat, Eropa, dan juga Cina. Pasalnya, negara-negara tersebut merupakan pasar utama bagi banyak orang Asia Pasifik saat melakukan perjalanan,” ungkapnya.

BACA JUGA:   PT Datascrip Hadirkan Tiga Proyektor Panasonic Baru Untuk Kebutuhan Bisnis hingga Medis

Jika vaksinasi COVID-19 berhasil, pariwisata dunia akan perlahan kembali dibuka. Menurut Singh, ketika perbatasan wilayah kembali dibuka, harus dilakukan secara hati-hati dengan mekanisme yang ketat. Pemerintah setempat harus membuat peraturan yang tegas terhadap kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah dengan melakukan penekanan terhadap faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan para wisatawan. Pasalnya, saat pariwisata kembali dibuka, keinginan masyarakat untuk berlibur sangat tinggi sehingga pemerintah setempat harus melakukan sebuah antisipasi.

BACA JUGA:   Penerbangan Menjadi Unsur Terpenting Pemulihan Pariwisata

“Biaya perjalanan yang relatif murah dan permintaan yang tinggi akan cepat mendorong pemulihan di sektor ini. Kami prediksi tiga hingga empat tahun mendatang sektor ini akan pulih, meskipun belum merata secara keseluruhan” ucapnya lagi.

Selain itu, Colliers International juga menyampaikan kinerja sektor perhotelan Asia Pasifik selama tahun 2020. Berdasarkan data yang diperoleh, hunian kamar secara keseluruhan dan tarif harian rata-rata (ADR) menurun menjadi 44,5 persen dan hanya mampu menghasilkan US$65,88 per Desember 2020.

“Akibatnya, RevPAR untuk wilayah Asia Pasifik menurun sekitar 51 persen di periode yang sama pada tahun lalu. Tetapi, ada sedikit peningkatan positif sejak Q3 di tahun 2020,” ujar Singh.

BACA JUGA:   Bali Era Baru Dibagi jadi Beberapa Kawasan

Sementara itu, dalam hal hunian kamar, sebagian besar hotel merasakan penurunan lebih dari 30 persen dari tahun ke tahun. Dalam mata uang lokal, hanya daerah Phuket dan Sanya saja yang berhasil menunjukkan peningkatan ADR jika dibandingkan dengan tahun 2019.