Pariwisata Harus Dinamis Respon Perubahan

Monday, 29 July 19 Bayu Hari

“Perubahan dan pembaruan adalah sebuah keniscayaan. Kita yang tidak mengikuti pembaruan berarti melawan keniscayaan itu. Prinsipnya, jika tidak melakukannya, maka orang lain yang akan melakukan pembaruan itu,” kata Menteri Arief Yahya dalam Seminar General Aviation for Tourism di Hotel El Royale Banyuwangi, Jumat (26/7/2019).

Pada seminar yang mengangkat tema “Jurus Jitu General Aviation Mendukung Pariwisata Indonesia” itu, Arief memberikan contoh saat seluler mulai merambah Indonesia. Menurutnya, kehadiran teknologi seluler sempat mendapatkan penolakan. Telkom pun dihadapkan pada pilihan untuk bermain di seluler atau tidak.

“Kalau Telkom menolak seluler, Telkom akan mati. Karena, para pesaing pasti mengambil kesempatan itu. Dan hasilnya, semua orang menggunakan seluler,” katanya.

BACA JUGA:   Arief Yahya Tetapkan Banyuwangi Kota Festival Terbaik

Hal serupa terjadi di pariwisata di mana perubahan dan pembaruan pasti terjadi. Meskipun, Arief menilai saat perubahan atau pembaruan terjadi, pasti ada konfrontasi dan penolakan. “Dan itu hal yang sangat biasa. Karena nantinya akan ada kolaborasi. Dan itu bagian yang penting,” paparnya.

Arief Yahya berharap Seminar General Aviation itu akan menghasilkan sebuah masukan atau terobosan bagi aksesibilitas udara di Indonesia. Menurutnya, hal ini sangat penting karena Indonesia adalah negara kepulauan. Dan akses udara sangat vital.

BACA JUGA:   Berkah Jember Fashion Carnival Menetes ke Masyarakat

“Saya berharap kegiatan ini bisa menghasilkan sebuah proposal dan menjadikan Banyuwangi sebagai pilot project,” katanya.

Hadir dalam kesempatan itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Dirut PT Angkasa Pura II M Awaluddin, Staf Khusus Menpar Bidang Infrastruktur Judi Rifajantoro.

General Aviation juga diharapkan mampu menghadirkan air touring pesawat berbendera asing di kepulauan RI. Menurutnya, semua project ini bisa dilakukan oleh Banyuwangi.

Sementara itu Dirut PT Angkasa Pura II M. Awaluddin mengatakan kegiatan ini bisa menghasilkan ide-ide baru. Untuk mendukung ide itu, Banyuwangi dipilih menjadi tuan rumah seminar. 

BACA JUGA:   Banyuwangi Luncurkan 77 Acara Utama di Tahun 2018

“Kami memilih Banyuwangi bukan tanpa alasan. Banyuwangi akan jadi pilot project. Dari diskusi ini kami harapkan ada aksinya. Apakah benar general aviation mendukung sektor pariwisata. Dan kami harapkan Banyuwangi mendukung hal itu,” katanya.