Bali Tetap Jadi Incaran Turis

Wednesday, 17 June 20 Bonita Ningsih
Bali

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yakin bahwa pariwisata Bali akan tetap diunggulkan bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Hal ini terlihat dari banyaknya survei yang menyebutkan bahwa Bali tetap menjadi incaran utama wisatawan setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Ari Juliano, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi, mengatakan, survei tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dari negara lain. Ia menyebutkan, pada 8 April 2020 perusahaan dari Jerman telah melakukan sebuah riset terkait daerah mana yang paling banyak dipilih untuk dikunjungi. Hasilnya ialah Bali menjadi pulau terpopuler di dunia dan menjadi pilihan utama untuk melakukan liburan pasca-pandemi.

“Dalam hal ini, Bali mengungguli pulau-pulau terbaik yang ada di Spanyol dan Italia. Artinya, semua apresiasi dan persepsi orang terhadap Bali tidak akan berkurang walaupun pandemi ini,” kata Ari.

Melihat banyaknya respons positif dari masyarakat dunia, Ari yakin pariwisata Bali akan cepat pulih meskipun diterpa kasus pandemi COVID-19. Bahkan, ia yakin setelah pariwisata dunia kembali pulih, Bali akan memperoleh devisa yang tinggi dari hasil kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.

BACA JUGA:   Sandiaga Uno: Magnet Bali Masih Terlalu Kuat

“Selama ini perolehan devisa Bali selalu di antara Rp130 triliun hingga Rp150 triliun setiap tahunnya. Padahal, kalau diikuti sejarahnya, Bali selalu menghadapi tantangan pariwisata, seperti bencana alam hingga terorisme. Ini diartikan pariwisata di sana itu cepat sekali bangkitnya,” jelasnya lagi.

Oleh karenanya, Ari yakin bahwa sebesar apa pun masalah yang menerpa Bali, keinginan masyarakat untuk berwisata di sana masih cukup tinggi. Menurutnya, Bali memiliki magnet dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara dan domestik untuk segera kembali berwisata ke sana.

“Saya tidak sangsi kalau nantinya Pemerintah Provinsi Bali mulai membuka kembali destinasinya, tentu saja akan banyak masyarakat yang berbondong-bondong pergi ke sana. Tidak hanya melihat keindahan alam di sana, tetapi juga merindukan keramahan masyarakat di Bali,” ujar Ari lagi.

Bahkan, saat ini pemerintah pusat telah melakukan simulasi pembukaan destinasi di Bali agar pariwisata di sana dapat segera pulih. Tentunya, dengan mengedepankan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS) yang telah ditetapkan oleh Kemenparekraf menyambut era new normal.

BACA JUGA:   Bali, Pilihan Favorit untuk Liburan Natal

“Dengan simulasi yang sudah kami lakukan, mungkin saja Bali akan menjadi daerah pertama yang akan diprioritaskan untuk dibuka pariwisatanya. Persiapan dari berbagai pihak juga diperlukan di sini agar pariwisata di Bali cepat kembali pulih,” ungkapnya.

Wisatawan Domestik jadi Prioritas

Meskipun pemerintah pusat sudah siap membuka kembali pariwisata di Bali, tetapi Pemerintah Provinsi Bali masih belum yakin melakukan hal tersebut. Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, mengungkapkan, Pemprov Bali masih hati-hati dalam membuka kembali akses pariwisata, mengingat penyebaran COVID-19 di Bali masih terjadi hingga saat ini.

“Bapak Gubernur Bali akan membuka pariwisata secara bertahap, selektif, dan terbatas. Beliau akan selektif sekali untuk memilih daerah mana yang akan dibuka terlebih dahulu pariwisatanya,” kata Putu Astawa.

Oleh karenanya, ia masih belum bisa memastikan kapan pariwisata di Bali akan kembali dibuka karena masih menunggu kabar terbaik dari kasus penyebaran COVID-19. Menurutnya, dalam membuka kembali wisata di Bali, diperlukan keseimbangan antara faktor kesehatan dan faktor ekonomi sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dengan keputusan tersebut.

BACA JUGA:   Menelusuri Sejarah Kota Timah

“Tetapi, yang jelas, kalau pun pariwisata dibuka bulan Juli, wisatawan internasional juga masih belum bisa berkunjung. Dalam hal ini, wisatawan domestik akan menjadi prioritas utama kami,” ucapnya lagi.

Pemprov Bali juga akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengawal jalannya pembukaan pariwisata di daerahnya. Salah satu pihak yang telah intens diajak bekerja sama saat ini ialah pihak kepolisian di Bali.

“Kami telah intens berkoordinasi dengan Polda Bali untuk bersama-sama mengawal dibukanya pariwisata Bali. Semoga dengan sinergi ini, pariwisata di Bali akan berjalan dengan baik,” ujar Astawa.