Indonesia dikenal dengan beragam pilihan makanan tradisional di setiap daerahnya. Bahkan, para pelancong menjadikan wisata kuliner sebagai salah satu agenda wajib yang harus dilakukan saat berkunjung ke beberapa daerah di Indonesia.
Berada di kondisi pandemi COVID-19, tentu membatasi gerak para pelancong untuk melakukan wisata kuliner. Banyak di antara mereka yang sudah merindukan aktivitas wisata, khususnya ke berbagai daerah yang memiliki makanan tradisional di dalamnya.
Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang sudah mulai mengumpulkan daftar makanan tradisional yang akan dinikmati pasca pandemi nanti. Pada kesempatan ini, RedDoorz, akan memberikan informasi terkait makanan tradisional yang dapat dinikmati usai pandemi usai. Tak hanya yang sudah terkenal, tetapi, juga makanan tradisional yang jarang didengar oleh masyarakat umum.
Berikut ini beberapa pilihan makanan tradisonal terbaik yang jarang didengar masyarakat dan patut dicoba.
1. Bubur Ase Jakarta
Bubur ini merupakan salah satu makanan tradisional khas betawi yang sudah jarang ditemui di Jakarta. Keunikan yang dimiliki bubur ase ketimbang bubur pada umumnya adalah disajikan dengan semur daging, tahu, asinan sawi, acar, dan mentimun.
Nama Ase sendiri diambil dari singkatan asinan dan semur. Salah satu outlet yang masih menjual makanan tradisional khas betawi ini adalah Warung Bubur Ase Bu Neh yang berada di Jalan Kebon Kacang III No.83, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
2. Tengkleng Kuah, Solo
Sebagai salah satu makanan tradisional khas Solo, tengkleng bisa menjadi pilihan untuk para penggemar makanan berbahan utama kambing. Meskipun menjadi salah satu makanan yang paling dicari, tidak banyak orang yang berjualan tengkleng sehingga sulit ditemui.
Isi tengkleng terdiri dari berbagai macam jeroan kambing yang cocok dinikmati dengan nasi putih dan teh hangat. Salah satu tempat di Solo yang menyediakan tengkleng kuah adalah Warung Tengkleng Bu Edi di Pasar Klewer.
3. Mi Atep, Belitung
Salah satu makanan tradisional khas Belitung yang wajib dicoba adalah mi atep. Kuliner ini berisikan mi kuning yang kenyal dan berbagai bahan dasar bumbu khas Indonesia. Makanan ini akan terasa lebih nikmat jika dipadukan dengan tauge hingga cabai rawit tumbuk khas Belitung.
Untuk melengkapi makanan ini, para pelancong dapat memesan es jeruk kunci sebagai salah satu minuman andalan di Belitung. Untuk menikmati kuliner ini, dapat berkunjung ke Jalan Sriwijaya No. 27, Tanjung Pandan, Belitung.
4. Rabeg, Banten
Makanan khas Banten ini merupakan adaptasi dari kuliner Arab yang berbahan utama daging dan jeroan kambing. Rabeg memiliki rasa pedas bercampur manis dengan berbagai rempah-rempah di dalamnya. Tampilan makanan ini hampir mirip dengan semur yang dipadukan dengan kuah tongseng.
Bagi yang tengah berkunjung ke Banten, khususnya Serang, dapat mencoba makanan ini di rumah makan Rabeg khas Serang H. Naswi Magersari. Alamatnya di Jalan Mayor Syafei No.30, Kotabaru.
5. Gulo Puan, Palembang
Gulo Puan memiliki sejarah sebagai makanan para bangsawan di Kesultanan Palembang. Dulunya, makanan ini adalah upeti dari masyarakat Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI) kepada Sultan Palembang. Namun, seiring berjalannya waktu, makanan ini berkembang dan menjadi makanan tradisional khas Palembang.
Makanan ini dihadirkan berupa kue yang berwarna cokelat. Biasanya, gulo puon disantap untuk menemani minum kopi atau teh. Selain itu, makanan ini juga dapat dinikmati bersama roti tawar.
Saat ini, tidak mudah untuk mendapatkan makanan ini kecuali di waktu dan tempat tertentu. Biasanya, gulo puan dijual oleh pedagang kaki lima yang berjualan pada hari Jumat di Masjid Agung Palembang.
KOMENTAR
0