Jakarta memiliki destinasi baru untuk menunjang kegiatan bisnis dan juga pariwisata dalam satu kawasan. Berlokasi di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis pariwisata dan MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition) Indonesia.
PIK 2 merupakan sebuah kota mandiri yang memiliki luas 6000 hektar dengan konsep waterfront city. Dengan fasilitas yang komprehensif, PIK 2 dirancang sebagai tempat tujuan pulang, beraktivitas, bekerja, bisnis, kuliner, hingga tujuan wisata.
“Saat ini, PIK 2 telah bertransformasi dari kawasan yang baru dibangun menjadi pusat berkumpulnya bisnis komersial di area PIK. Diharapkan PIK 2 dapat mendorong pengembangan pariwisata dan bisnis MICE di Jakarta khususnya Jakarta Utara,” ungkap Ipeng Widjojo, Group Business Development Director Agung Sedayu Group, di Jakarta.
Sesuai dengan tagline yang diusung, PIK 2 ingin menjadi the new Jakarta City melalui berbagai fasilitas dan layanan kelas dunia. Berbagai destinasi mulai dihadirkan di PIK 2 mulai dari tempat bersejarah, restoran, hotel, outdoor adventure, spa & reflexology, hingga pusat perbelanjaan.
“Banyak sekali aktivitas yang kami hadirkan di PIK 2 misalnya saja melakukan jetski, kegiatan anak-anak, hingga dining di atas sungai Katamaran. Harapannya kami bisa memberikan progres yang lebih baik setiap tahunnya,” ucapnya lagi.
Hal baru yang akan dihadirkan PIK 2 saat ini adalah dengan membangun sebuah gedung mewah bernama Nusantara International Convention Exhibition atau NICE. Dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 40 hektar, NICE, digadang-gadang akan menjadi venue MICE terbesar di Indonesia.
“Kalau kita lihat, PIK ini kan bagian dari pariwisata makanya kita coba membangun sebuah venue MICE di area PIK 2. Kehadiran MICE ini dapat membantu meningkatkan pariwisata karena sifatnya multiplier effect,” kata Ryan Adrian, Managing Director NICE.
Saat ini, NICE masih dalam tahap pembangunan yang ditargetkan dapat mulai beroperasi pada September 2025 mendatang. NICE akan memiliki tiga gedung pameran dan area outdoor seluas 30.000 meter persegi dengan total luas bangunan kurang lebih 30 hektar.
Tiga gedung pameran akan dibagi menjadi 11 hall dengan kondisi hall 1 hingga 8 terhubung tanpa pemisah. Terdapat juga area sewa (leasable area) dengan luas mencapai kurang lebih 120.000 meter persegi. Di dalamnya sudah termasuk atrium seluas 13.200 meter persegi dan 18.200 meter persegi area pre-function.
Lebih dari itu, NICE, juga memiliki VIP rooms, green rooms, organizer rooms, dan area hijau yang disebut garden area. Lahan parkir yang disediakan juga cukup luas dengan daya tampung kurang lebih 7.100 kendaraan.
“Banyak event yang mau masuk ke Indonesia tapi terkendala dengan kapasitas karena tidak ada venue yang mampu mengakomodirnya. Oleh sebabnya, kami hadirkan NICE untuk akomodir event-event besar di Indonesia,” ujar Ryan.
Dengan demikian, Fenny Maria selaku Head of Tourism Development Agung Sedayu Group menilai bahwa prospek bisnis yang ditawarkan PIK 2 masih sangat bagus untuk pariwisata dan bisnis. Selain fasilitas, PIK 2 memiliki lokasi strategis yaitu dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta sehingga mudah dijangkau oleh para wisatawan.
“Jadi, kalau datang ke Jakarta akan ada destinasi tambahan yang harus dikunjungi yaitu PIK 2. Di sini, masyarakat dapat menikmati banyak destinasi hanya dengan berkeliling di PIK 2,” Fenny menambahkan.
Seluruh paparan terkait informasi dan peluang terkait PIK 2 dihadirkan dalam acara Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) pada tanggal 4 Oktober di Swissôtel Jakarta Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Pameran B2B yang diinisiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) ini bertujuan untuk mempertemukan seller Indonesia dengan potensial buyer dari luar negeri.
KOMENTAR
0