Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) telah sukses digelar selama tiga hari sejak tanggal 2 hingga 4 Oktober 2024 di Swissôtel Jakarta Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Acara yang diinisiasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini bertujuan untuk mempertemukan seller Indonesia dengan potensial buyer dari luar negeri.
Pameran berkonsep business to business (B2B) ini menghadirkan 150 sellers yang berasal dari seluruh Indonesia. Terdiri dari travel agent, tour operator, hotel, taman rekreasi, wellness provider, perusahaan transportasi, dan semua pelaku industri pariwisata di bawah naungan GIPI.
WITF juga berhasil mengajak 195 buyers dari 38 negara yang juga bergerak di bidang pariwisata. Negara-negara yang berpartisipasi di antaranya adalah India, Asia Tenggara, Tiongkok, Eropa, Amerika, Timur Tengah, hingga Afrika.
“Kami ikut bangga acara ini telah sukses digelar apalagi ini menjadi travel fair pertama yang mempromosikan market inbound. WITF merupakan sebuah inovasi dan kolaborasi yang dilakukan oleh para pelaku pariwisata,” ungkap Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam penutupan WITF di Jakarta tanggal 4 Oktober 2024.
Kesuksesan WITF 2024 dapat terlihat dari jumlah appointment (perjanjian bertemu) yang terjadi antara buyers dan sellers selama acara berlangsung. Berdasarkan data yang diperoleh, WITF 2024, berhasil mendapatkan 500 konfirmasi perjanjian bertemu selama tiga hari penyelenggaraan.
“Angka tersebut hanya pre scheduled appointment (PSA), belum termasuk walk in. Kalau ditotal diperkirakan ada 700 appointment yang terjadi selama WITF berlangsung,” ujar Ketua Steering Committee WITF 2024, Budi Tirtawisata, dalam kesempatan yang sama.
Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah GIPI, Hariyadi BS. Sukamdani, mengatakan hasil tersebut dapat dijadikan acuan agar pariwisata masuk ke dalam program prioritas pembangunan nasional. Terlebih, acara ini dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Selama 79 tahun Indonesia merdeka, pariwisata ini hanya dijadikan sebagai aksesoris saja. Oleh sebabnya, sudah saatnya pariwisata menjadi prioritas di negara sendiri,” Hariyadi menambahkan.
WITF akan mengawal keberhasilan industri pariwisata sehingga diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang digelar di Indonesia. Hal ini mengingat belum ada acara trade show skala internasional berkaitan industri pariwisata yang diselenggarakan oleh Indonesia.
“Kita ini harus punya acara internasional sekelas ITB Berlin, ATM Dubai, dan lainnya. Ternyata yang memulai duluan itu GIPI dan kita akan dukung agar acara ini dapat berjalan secara sustainable,” tutup Sandiaga.
KOMENTAR
0